Yakni pangan, hunian, pengolahan, industri kreatif, kesehatan, digitalisasi, pendidikan, transportasi, dan energi terbarukan.
“Pendekatan ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat miskin secara langsung,” jelasnya.
Deputi BP Taskin, Dr. Zaidirina, menambahkan bahwa lembaganya tengah menyiapkan Rencana Induk (Rinduk) sebagai panduan bagi daerah dalam melaksanakan program lintas kementerian.
Ia juga menjelaskan pola pemberdayaan sektor pertanian yang akan diterapkan, dimulai dari pendataan warga miskin secara langsung, kemudian pemberian bantuan sesuai kondisi mereka.
BACA JUGA:Muchendi Mahzareki Tepati Janji Kunjungi Desa-Desa yang Pernah Dijanjikan
BACA JUGA:Muchendi Janji Tingkatkan Status Puskesmas Pedamaran Timur menjadi Rumah Sakit
“Bagi yang memiliki lahan, akan diberikan alat dan mesin pertanian. Sedangkan yang lahannya sempit akan dibantu dengan 50 ekor ayam. Dalam dua tahun, diharapkan mereka bisa keluar dari garis kemiskinan,” terangnya.
Program ini akan menjadi proyek percontohan di sepuluh kabupaten dengan tingkat kemiskinan relatif tinggi, namun dipimpin oleh kepala daerah yang dinilai progresif.
Tujuan utamanya bukan hanya menyalurkan bantuan, melainkan mentransformasi struktur ekonomi lokal melalui penguatan pertanian rakyat dan usaha kecil.