Hilirisasi Rudi

Sabtu 24 Feb 2024 - 22:00 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Gus munir

Petani porang Sine menyetorkan umbi ke pabrik itu. Di situlah dicuci, diiris-iris jadi cip, dikeringkan di oven, digilas jadi tepung. 

Tentu tepungnya belum bisa diolah jadi makanan: masih mengandung asam oksalat. Yakni zat yang membuat porang sangat gatal di mulut.

Tepung itu masih harus dikirim ke pabrik pemisah tepung: minta dipisahkan glukomanannya dengan oksalatnya. 

Setiap dua kilogram tepung porang menjadi satu kilogram glokomanan. Biasa juga disebut tepung konjak.

Tepung oksalatnya sendiri tidak dibuang. Masih bisa dijual: bisa jadi bahan baku banyak hal termasuk pabrik lem. 

BACA JUGA:Pengusaha Pempek Ditagih PPH Rp 16 Miliar AJukan Keberatan

BACA JUGA:Minta Pelayanan Kolaboratif Dilanjutkan

Setelah memperoleh glukomanan Rudi melangkah lebih ke hilir lagi: menjadikan konjak porangnya sebagai makanan. Sebagian dijual dalam bentuk beras porang. Sebagian lagi dijadikan mie porang. Lihatlah di marketplace. Ada produk mie porang merek Mie Porangku. Lengkap. Berbagai rasa.

Satu bungkus Rp 5000. Itulah mie porang produksi Rudi.

Berapa persen kandungan porangnya?

Sampai 40 persen,'' ujar Rudi.

Tentu banyak orang tua yang tertolong. Terutama yang ingin menyelamatkan anak mereka dari gluten di terigu. Anak-anak tetap boleh kecanduan mie tanpa terlalu banyak mengonsumsi gluten.

Mie Porangku datang tepat waktu: di zaman marketplace jadi andalan umat manusia. Rudi tidak perlu investasi membangun jaringan distribusi. Penjualannya sepenuhnya online. 

Kini produsen mie tidak lagi harus di Jakarta atau Surabaya. Di Sine pun jadi.

BACA JUGA:Denada Rela Rogoh Kocek Rp150 Juta untuk Operasi Lower Face Lift

BACA JUGA:Land of Bad, Kombinasi Genre Action dan Thriller

Kategori :

Terkait

Kamis 28 Nov 2024 - 21:24 WIB

Dramatik Datar

Kamis 28 Nov 2024 - 20:55 WIB

Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Golput

Kamis 28 Nov 2024 - 20:51 WIB

Jaga Pasokan Minyak Goreng Jelang Natrau