PALEMBANG- OKU ESPRES COM- Kondisi wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masih cukup basah. Meski begitu, Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Bencana Asap akibat karhutbunla tetap siaga.
Status siaga darurat ini merujuk pada Keputusan Gubernur Sumsel Nomor 366/KPTS/BPBD-SS/2025 dan Nomor 443/KPTS/BPBD-SS/2025, yang menetapkan pembentukan pos komando satgas. Hal itu untuk mengantisipasi bahaya asap akibat karhutbunla.
BMKG berikan peringatan dini terhadap potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang yang terjadi di sejumlah kabupaten. Seperti Muara Enim, Musi Rawas, Banyuasin, hingga Musi Rawas Utara yang masih akan diguyur hujan deras.
Cuaca ini bisa meluas ke wilayah Lahat, OKU Selatan, PALI, Prabumulih, dan Musi Banyuasin. Sedangkan sebagian besar wilayah Sumsel mengalami hujan intensitas sedang.
BACA JUGA:Sulit Terjangkau, Titik Api Karhutla Terpantau di OKU
BACA JUGA:Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana, Abusama Tekankan Kewaspadaan Karhutla
Potensi hujan lebat terjadi di Pagaralam, OKI, dan OKU. BMKG mencatat potensi cuaca ekstrem yang berulang. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap banjir lokal maupun pohon tumbang akibat angin kencang.
Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Ali Syahbana melalui Kabid Penanganan Darurat, Sudirman, menjelaskan cuaca basah yang terjadi saat ini memang membantu mengurangi risiko karhutbunla.
Namun status siaga darurat tetap diberlakukan. Hal ini mengingat kondisi lahan gambut yang masih rawan terbakar jika periode hujan berhenti dan suhu meningkat, ungkapnya.
Ditambahkannya, satgas darat tetap melakukan patroli rutin serta pemadaman dini di titik-titik rawan karhutbunla.
BACA JUGA:Hotspot Karhutla Mengancam OKU
BACA JUGA:Polres OKU dan BPBD Siaga Total Hadapi Ancaman Karhutla
Satgas gabungan BPBD, kelompok masyarakat peduli api, TNI, Polri, Manggala Agni, serta perusahaan perkebunan dan kehutanan. Patroli dilakukan siang dan malam untuk mencegah api membesar.
Sedangkan satgas udara juga aktif melaksanakan patroli udara dan operasi water bombing di wilayah yang terjadi karhutbunla.
Meski operasi modifikasi cuaca (OMC) bantuan BNPB telah selesai kontrak, koordinasi antarinstansi tetap berjalan untuk memastikan wilayah Sumsel tetap terkendali dari potensi kebakaran.