Satu Zaenal

Senin 21 Jul 2025 - 19:30 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Tapi si Dokter merasa tidak pernah berurusan dengan narkoba. Zaenal berhasil membongkar bahwa narkoba yang ditemukan di tempat praktik bukan miliknya. Pun urine yang positif itu, didapat dari proses laboratorium yang tidak semestinya.

Si dokter sempat stres berat. Istrinya sedang mengandung anak ketiga. Akhirnya lega. Bebas.

Bahkan Zaenal pernah membebaskan seorang polisi dari status tersangka, juga narkoba. Polisi itu memang bekerja di bagian narkoba. Ia sendiri akhirnya jadi pemakai.

Faktanya: semua terbukti. Bagaimana Zaenal bisa membebaskannya?

"Saya menempatkan polisi itu sebagai korban. Bukan pelaku," ujarnya. "Yang salah adalah komandannya. Ia hanya korban pekerjaan," ujar Zaenal.

BACA JUGA:Disway Malang

BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1

Alasan Zaenal: si polisi sampai empat tahun bertugas di pekerjaanmya itu. Tidak pernah dipindah. Seharusnya polisi yang ditugaskan di satu tempat yang sensitif tidak boleh lama.

Selama empat tahun pula tidak pernah ada evakuasi. "Berarti atasannya yang salah. Ia hanya korban," ujar Zaenal.

Akhirnya si polisi hanya dijatuhi hukuman agar dibina dan tidak boleh dipecat.

Zaenal begitu sering berhasil. Termasuk membebaskan bupati dan empat orang pejabat di bawahnya dari tuduhan korupsi. Tapi ia sendiri ternyata orang gagal. Di politik. Ia tidak pernah masuk parpol mana pun. Tapi di Pemilu yang lalu diminta maju sebagai caleg PKS. Gagal terpilih.

Tidak semua orang yang hebat di banyak bidang bisa sukses di bidang politik. Kecuali ia mau mengubah pesan ayahnya menjadi "boleh kalah di segala hal asal menang di politik".(Dahlan Iskan)

Kategori :