BATURAJA, OKU EKSPRES.COM – Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menyiapkan sebanyak 1.640 ton beras dalam program Bantuan Pangan Pemerintah Periode Juni–Juli 2025.
Jumlah tersebut untuk disalurkan kepada masyarakat di wilayah OKU Raya, yang meliputi Kabupaten OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan.
Kepala Bulog OKU, Junirman, menjelaskan bahwa bantuan pangan ini merupakan langkah pemerintah untuk menekan lonjakan harga beras di pasaran sekaligus membantu masyarakat yang terdampak kemiskinan ekstrem.
"Bantuan ini bukan hanya bersifat bantuan sosial, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pengendalian harga dan perlindungan masyarakat rentan," ujarnya, Jumat (19/7).
BACA JUGA:Bulog Serap Gabah Petani HIngga 800 RIbu Ton
BACA JUGA:Desak Bulog Serap Gabh Petani Sesuai dengan Harga yang Ditetapkan Pemerintah
Beras yang akan disalurkan tersebut diperuntukkan bagi 82.146 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Rinciannya meliputi 468 ton untuk OKU, 686 ton untuk OKU Timur, dan 486 ton untuk OKU Selatan.
Masing-masing KPM akan menerima sebanyak 20 kilogram beras, yang merupakan akumulasi dari distribusi dua bulan—masing-masing 10 kilogram per bulan untuk bulan Juni dan Juli.
“Bantuan ini disalurkan sekaligus untuk dua bulan, jadi setiap KPM menerima 20 Kg. Penyaluran akan dilakukan segera setelah proses persiapan logistik rampung,” ungkap Junirman.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa beras yang akan disalurkan ke masyarakat telah melalui proses pengecekan kualitas. "Kami menjamin beras yang diterima masyarakat adalah beras yang layak konsumsi dan telah melewati standar kelayakan pangan," tegasnya.
BACA JUGA:Mayor Jenderal TNI Ditunjuk jadi Dirut Bulog
BACA JUGA:BULOG Salurkan Hampir 4 Juta Ton Beras
Saat ini, pihak Bulog OKU tengah melakukan koordinasi teknis dengan stakeholder terkait untuk mempercepat proses penyaluran bantuan ke seluruh wilayah sasaran.
Program ini diharapkan tidak hanya membantu mencukupi kebutuhan pokok masyarakat, tetapi juga menstabilkan harga beras di tengah kondisi pasar yang fluktuatif serta mengurangi tekanan ekonomi pada masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di wilayah OKU Raya.