Perubahan pada pengaturan insulin juga bisa berdampak pada naiknya tekanan darah.
Kadar trigliserida yang meningkat pada penderita diabetes dapat memicu pembentukan plak, yang mempersempit pembuluh darah.
2. Faktor Risiko yang Mirip
Faktor pemicu diabetes dan hipertensi sering kali sama, seperti pola makan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh. Kebiasaan kurang bergerak, jarang olahraga, dan kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko kedua penyakit ini. Berat badan berlebih membebani sistem metabolisme, memengaruhi kerja insulin, serta mengganggu elastisitas pembuluh darah.
BACA JUGA:Waspadai Komplikasi Berbahaya Akibat Hipertensi Pulmonal
BACA JUGA:Kenapa Hipertensi Bisa Picu Degenerasi Makula? Simak Penjelasannya!
3. Kombinasi Keduanya Memperburuk Kondisi Tubuh
Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil (kapiler), misalnya di ginjal, sehingga kemampuan ginjal mengatur tekanan darah jadi terganggu.
Sebaliknya, tekanan darah tinggi juga dapat memengaruhi produksi insulin di pankreas, sehingga kadar gula darah sulit dikendalikan.
Hubungan dua arah inilah yang membuat diabetes dan hipertensi saling memperparah kondisi tubuh dari waktu ke waktu.
Karena itu, orang yang mengidap diabetes berisiko lebih tinggi mengalami gagal ginjal, penyakit jantung, dan komplikasi serius lainnya.
BACA JUGA:7 Langkah Praktis Mengendalikan Hipertensi Sehari-hari
BACA JUGA:Benarkah Hipertensi Bisa Picu Ginjal Polikistik? Ini Penjelasannya
Selain itu, riwayat keluarga juga berperan penting: seseorang dengan keluarga pengidap diabetes memiliki risiko hingga tiga kali lipat lebih besar.