Bukan Rapat

Rabu 18 Jun 2025 - 18:09 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Eris Munandar

Oleh: Dahlan Iskan

Rapatnya seperti bukan rapat. Tidak ada hasil. Padahal inilah pertemuan paling ditunggu dunia: KTT G7 di pegunungan indah Kanada.

Sebelum G7 pun sudah banyak yang pesimistis. Utamanya karena dunia lagi resah: ekonominya, politiknya, keamanannya. Akhirnya tidak ada kesepakatan yang bisa diumumkan di akhir KTT G7 kemarin.

Yang ada adalah pernyataan basa-basi: Iran-Israel jangan kian panas, Gaza reda, Israel punya hak hidup, sanksi untuk Rusia perlu diperberat.

Presiden Donald Trump sangat kecewa soal Rusia ini. Ia menyesalkan mengapa Rusia dikeluarkan dari G8. Akibatnya Russia kian agresif.

BACA JUGA:Kenali dan Cegah! Ini Cara Efektif Menghindari Kanker Serviks Sejak Dini

BACA JUGA:6 Buah Ini Ternyata Tidak Dianjurkan untuk Penderita Kanker, Waspadai Kandungan Tersembuninya!

Saking marahnya sampai Trump salah sebut: dikeluarkannya Rusia itu akibat kebijakan salah dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Padahal saat Rusia dipecat dari G8 Trudeau belum jadi perdana menteri.

Trump sendiri pulang lebih awal. Alasannya Anda sudah tahu: ingin lebih memperhatikan situasi di Timur Tengah.

Trump memang di pusat perhatian. Pemerintah Trump lagi negosiasi dengan Iran soal nuklir.

Israel kurang senang dengan gelagat yang akan diputuskan Trump. Pun di dalam negeri Amerika. Pendukung Trump kurang senang dengan rencana keputusan Trump di perjanjian nuklir itu.

BACA JUGA:Benarkah Isi Piring Kita Bisa Jadi Pemicu Kanker? Yuk, Ubah Polanya!

BACA JUGA:Apel vs Kanker: Buah Sederhana dengan Manfaat Luar Biasa

Dari segi yang hadir, G7 kali ini juga kurang greget. Meksiko tidak hadir. Arab Saudi juga absen. India begitu juga. Pun Indonesia.

Mereka memang bukan anggota G7 tapi diundang. Presiden Prabowo Subianto pilih ke Rusia –seperti ingin menampar G7. Tapi yang paling menarik adalah ketidakhadiran PM India Narindra Modi.

Kategori :