Memihak Rubil

Selasa 27 May 2025 - 19:10 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Eris Munandar

Oleh: Dahlan Iskan

AKHIRNYA saya memihak pembalap pujaan orang Amerika. Alasan saya sangat pribadi: anak bungsu cucu Pak Iskan diberi nama yang sama: Andretti. Dua kakak Andretti juga diberi nama pembalap: Ayrton dan Alesi.

Andretti yang ikut balapan di Indianapolis 500 (Indy 500) bernama lengkap Marco Andretti. Ayahnya juga pembalap: Michael Andretti. Pun kakeknya: Mario Andretti.

Ketika balapan baru berlangsung satu putaran keberpihakan saya harus berubah. Andretti tersingkir di putaran pertama. Ia sedih. Penonton sedih.

Saya segera move on. Ganti memihak Takuma Sato. Alasan saya: Sato pakai mobil yang mesinnya Honda.

BACA JUGA:Pegawai Kejagung Dibacok OTK

BACA JUGA:Menteri Nusron Wahid Ungkap Peran Strategis dalam Kuliah Pakar UNUSA

Salah seorang yang menyiapkan mesin Honda adalah teman cucu Pak Iskan. Ia arek Suroboyo. Namanya Adi Susilo (lihat Disway kemarin: Istri Sekampung).

Lihat juga podcast Adi bersama cucu Pak Iskan di bawah ini:

Sebelum perlombaan dimulai Adi mengajak saya keliling garasi mobil-mobil yang pakai mesin Honda. Saya pun seperti bebas di area rahasia itu.

Saya juga bertemu Mario Andretti. Saya sampaikan salamnya cucu Pak Iskan. Saya pun minta foto bersama –agar tidak hanya cucu Pak Iskan yang punya foto bersamanya. Mario kini berusia 85 tahun. Ia juara Indy500 pada 1968 dan juara Formula 1 pada 1978. Di masa jayanya, Mario dikenal sebagai pembalap serbabisa.

BACA JUGA:PLN dan Lemhannas RI Jalin Sinergi Strategis

BACA JUGA:Palembang Raih Penghargaan Kemendikdasmen

Dahlan Iskan bersama Mario Andretti, mantan juara Indy500 tahun 1969 dan juara dunia Formula 1 pada 1978.-HARIAN DISWAY-

Tidak salah saya memihak Sato. Di beberapa lap awal Sato memimpin perlombaan. Memang ia sempat tergeser ke urutan dua, tapi segera menyalip ke depan lagi. Baru setelah ganti ban Sato tersingkir ke urutan delapan.

Kategori :