Ampas Teh

Minggu 11 May 2025 - 19:15 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

BACA JUGA:Kejari dan Kejati Bakal Dijaga TNI AD

BACA JUGA:Gelegar PLN Suguhkan Mobil Listrik hingga Smart TV

Berarti ruang tunggu yang biasa untuk penumpang satu rangkaian kereta dipenuhi penumpang dua rangkaian. Tiap jam ada kereta cepat jurusan itu. Setiap jam pula dua rangkaian kereta digandeng jadi satu.

Untung saya dapat gerbong nomor satu. Gerbong terakhirnya nomor 16. Rangkaian ini panjang sekali. Satu rangkaian saja delapan gerbong. Ini menjadi 16 gerbong.

Tidak bisa juga dibilang untung. Dapat gerbong nomor satu sama dengan dapat gerbong nomor 16. Sama-sama harus berjalan jauh menuju gerbong paling ujung.

Inilah hebatnya kereta yang digerakkan dengan listrik. Rangkaian gerbong sepanjang apa pun tidak mempengaruhi kekuatan tariknya.

BACA JUGA:Mayat Mr X Ditemukan di Bawah Jembatan Tol Kayu agung

BACA JUGA:Cemari SUngai, PT ASL Kena Sanksi Pemkab Muara Enim

Bayangkan kalau kereta Jakarta-Surabaya ditambah satu rangkaian gerbong. Panjangnya menjadi dua kali lipatnya. Nafas lokomotifnya bisa tersengal-sengal. Lokomotifnya masih pakai mesin berbahan bakar minyak solar.

Bukan hanya soal nafas. Kalau kereta ditambah begitu banyak gerbong akan bikin kacau lalu-lintas. Bisa jadi ekor gerbong itu sudah menghalangi perlintasan jalan raya.

Banyak stasiun kereta kita hanya bisa cukup untuk parkir rangkaian pendek. Tidak jauh dari stasiun sudah ada jalan raya yang melintasi rel. Ini tidak terjadi di Tiongkok. Semua rel kereta cepat elevated.

Di setiap musim libur caranya selalu menambah satu rangkaian seperti itu. Kapasitas langsung naik 100 persen. Tidak perlu menambah jadwal --karena jadwalnya sendiri sudah padat.

BACA JUGA:5 Cara Jitu Menghilangkan Pahit dan Getah pada Bunga Pepaya Sebelum Dimasak

BACA JUGA:6 Langkah Sederhana Menjaga Paru-Paru Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit Serius

Misalnya kereta cepat Beijing-Tianjin. Jaraknya mirip Jakarta-Bandung: 30 menit. Pada jam sibuk tiap lima menit ada kereta cepat yang berangkat. Baru pada jam longgar dijarangkan. Itu pun menjadi tiap delapan menit.

Tiba di Huhehaote saya tolah-toleh. Saya sudah tidak kenal lagi kota ini. Bukan hanya berubah tapi sudah berganti. Sudah sama sekali bukan Huhehaote yang pernah saya kenal. Serbabaru. Serbamodern. Hutan gedung tinggi. Jalan lebar-lebar.

Kategori :

Terkait

Senin 12 May 2025 - 19:05 WIB

Warga Sipil Bisa Masuk Area Ledakan?

Senin 12 May 2025 - 18:30 WIB

Simu Liu Resmi Lamar Allison Hsu

Minggu 11 May 2025 - 19:15 WIB

Ampas Teh