"Siapalah saya ini. Bisa dapat kesempatan bertemu Sri Paus," tulisnya merendah.
Waktu itu Jonan dan keluarga diterima Sri Paus di ruang perpustakaan pribadi: Biblioteca del Palazzo Apustolico.
Di ruang itulah Sri Paus biasa menerima tamu-tamu negara. Termasuk ketika menerima Presiden Joe Biden dan Presiden Donald Trump.
Tahun 2024 Jonan dipanggil Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta.
BACA JUGA:Tingkat Minat Baca di OKU Se;atan Dinilai Rendah
BACA JUGA:Tinjau dan Beri Bantuan Korban Kebakaran
Di awal 2020 sebenarnya Jonan pernah diundang untuk rapat persiapan kunjungan Sri Paus ke Indonesia.
Namun tiba-tiba muncul Covid-19. Begitu parah. Begitu lama. Sampai Jonan sudah tidak berharap lagi atas kunjungan itu.
Tibalah saatnya, di awal Januari 2024, Jonan dipanggil oleh duta besar Vatikan dan pimpinan Gereja Katolik di Indonesia. Ternyata itu rapat untuk mempersiapkan rencana kunjungan Sri Paus di tahun 2024.
Rencana kunjungan itu pun dikonsultasikan kepada Presiden Joko Widodo –melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
BACA JUGA:Pjs Kades Bangun Rejo Tewas Ditembak Anak Kandung
BACA JUGA:Bhayangkari Cabang OKU Timur Borong Piala
Akhirnya dengan segala persiapan yang luar biasa kunjungan itu terjadi. Tidak ada masalah di pemerintah, masyarakat dan gereja Katolik di Indonesia.
Beliau pun mendarat di Bandara Soekarno-Hatta 3 September 2024.
"Air mata saya berlinang saat menyambut beliau di apron bandara," ujar Jonan. Menteri Agama, Kardinal Ignatius Suharyo, dan Duta Besar Vatikan ikut menyambut Paus.
Selama kunjungan 4 hari dan 3 malam itu Sri Paus menghadiri 11 acara. Ada tujuh acara publik yang diliput media serta empat acara privat yang tidak diliput media.