Sesalkan Jika Ada Kader PDI P yang Terlibat

Sabtu 15 Mar 2025 - 20:20 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Gus Munir

PALEMBANG - Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten OKU, KPK disebut-sebut mengamankan beberapa oknum anggota DPRD dari sejumlah partai politik (parpol).

Menanggapi kabar itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel, Dr H Giri Ramanda N Kiemas SE MM, menegaskan, partainya masih menunggu rilis resmi dari KPK. 

Hingga saat ini, PDI Perjuangan belum mengambil langkah apa pun terkait kabar yang beredar. Kita masih menunggu karena KPK belum merilis secara resmi terhadap operasi apa yang mereka lakukan di OKU, ujar Giri.

Ia menegaskan, pihaknya tidak ingin berspekulasi sebelum ada kepastian informasi dari lembaga antirasuah tersebut.

BACA JUGA:Diseruduk Double Cabin 2 Tewas, 1 Luber

BACA JUGA:Pejabat OKU Terjaring OTT KPK, Pemeriksaan Berlangsung

Menurut Giri, PDI Perjuangan akan mengambil sikap berdasarkan hasil rilis resmi dari KPK. Kita menunggu KPK, apakah benar ada OTT, selanjutnya siapa tersangkanya, tegasnya.

Termasuk sanksi bagi kader yang ternyata benar terjerat OTT. Giri menyatakan bahwa keputusan akan diambil berdasarkan kondisi dan hasil rilis dari KPK. 

Terpisah, Ketua DPW PPP Sumsel, Ahmad Palo, menegaskan pentingnya prinsip praduga tak bersalah dalam menyikapi suatu dugaan kasus yang belum memiliki kepastian. Menurutnya, hingga saat ini belum ada informasi yang benar-benar valid terkait siapa saja yang terjaring OTT KPK di Kabupaten OKU. 

"Kalau pun memang benar (kader PPP yang terjaring OTT), tentu kami sangat menyesalkan kejadian ini. Namun, kita tetap berpegang pada praduga tak bersalah," teasnya. 

BACA JUGA:Adham Makhadmeh Bakal Pimpin Pertandingan Timnas Indonesia Melawan Australia

BACA JUGA:Mees Hilgers Optimis Bawa Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia

Ia menekankan perlunya memastikan kebenaran informasi yang beredar. Palo berharap, kabar OTT terhadap beberapa anggota dewan di OKU tersebut tidak benar adanya.

Ia mengajak masyarakat dan seluruh kader PPP untuk tetap tenang serta menunggu perkembangan informasi secara resmi. "Yang jelas ini belum pasti kebenarannya dan kami masih berharap ini tidak terjadi," tukas dia.*

Kategori :