Doa Sritex

Minggu 02 Mar 2025 - 20:14 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Maka tanggal 1 Ramadan kemarin resmi Sritex pailit. Pabrik ditutup. Hak-hak karyawan jelas: PHK. Lalu akan menerima pesangon sesuai dengan hukum perburuhan yang berlaku.

BACA JUGA:Blue Origin Siap Luncurkan Misi Bersejarah: Penerbangan Perdana dengan Seluruh Kru Wanita

BACA JUGA:Muchendi Ajak OPD Kompak, Solid Jalankan Pemerintahan

Semoga perusahaan masih punya uang di kasnya untuk pembayaran pesangon ini. Kalau tidak, harus menunggu Sritex laku dijual. Hasil penjualan perusahaan ini akan diprioritaskan untuk membayar pajak-pajak dan pesangon karyawan. Selebihnya dibagi secara proporsional kepada para kreditor.

Maka setelah ini akan ada lelang. Bisa terbuka. Bisa tertutup. Terserah kurator. Bisa dilelang parsial atau global. Terserah kurator. Bisa tanahnya dijual sendiri, pabriknya dijual sebagai besi tua, terserah kurator. Atau dijual ke pabrik tekstil lain yang ingin ekspansi. Terserah kurator.

Maka pabrik-pabrik tekstil besar kini berlomba mengincar mayat Sritex. Tidak hanya pabrik di dalam negeri. Juga pabrik tekstil dari luar negeri. Anda sudah bisa mengira: hanya perusahaan tekstil dari Tiongkok yang mampu membeli mayat begitu mahalnya.

Lantas akan ke mana duo-Iwan putra Lukminto?

Bisakah ia jadi pemilik baru Sritex? Dengan cara ikut jadi pembeli dengan harga murah?

BACA JUGA:Jaga Keamanan, Rutin Ganti Kunci dan Gembok Kamar Hunian

BACA JUGA:Dua Tersangka Kasus Narkoba Bebas Lewat Program Restorative Justice

Tidak boleh. Teorinya. Tapi banyak terjadi: orang sepertinya bisa pakai nama orang lain.

Rasanya duo-Iwan tidak akan melakukan itu. Pertama, belum tentu dua bersaudara ini kompak. Kedua, mereka masih punya banyak perusahaan lain.

Iwan Kurniawan, dirut Sritex sepeninggal ayahnya, masih punya lima atau tujuh pabrik tekstil lain di luar Sritex. Iwan Setiawan tidak ikut di situ tapi juga masih punya usaha lain.

Sritex yang pailit hanya meliputi empat perusahaan. Jadi secara jumlah Iwan Kurniawan masih punya pabrik tekstil lebih banyak di luar Sritex. Di Boyolali. Di Semarang. Di Yogya. Hanya saja, secara nilai, mungkin gabungan empat perusahaan yang di Sritex lebih besar.

BACA JUGA:Tebar Ratusan Benih Ikan Nila

BACA JUGA:Gali Potensi Wisata Kawasan Danau Ranau

Kategori :

Terkait

Kamis 06 Mar 2025 - 21:03 WIB

Lubang Sama

Kamis 06 Mar 2025 - 20:51 WIB

KPK Panggil Kepala BPKH

Kamis 06 Mar 2025 - 20:43 WIB

Ngaku Kerap Lakukan Pengujian

Terkini

Kamis 06 Mar 2025 - 21:06 WIB

Telur Tembus Rp28.000 Per Kilogram

Kamis 06 Mar 2025 - 21:03 WIB

Lubang Sama