OKU EKSPRES - Sungai Amazon, yang membentang sepanjang kurang lebih 6.400 kilometer dan melintasi enam negara di Amerika Selatan, ternyata tidak memiliki satu pun jembatan.
Hal ini tentu mengundang pertanyaan mengapa sungai sebesar dan sepenting itu tidak memiliki infrastruktur penghubung seperti jembatan. Ternyata, ada beberapa alasan kuat di balik fenomena ini.
Minimnya Kebutuhan
Alasan utama adalah rendahnya kebutuhan akan jembatan di sepanjang Sungai Amazon. Wilayah di sekitar sungai ini sebagian besar adalah hutan hujan tropis dengan populasi yang tersebar dan infrastruktur jalan yang terbatas.
Karena itu, transportasi menggunakan perahu atau feri sudah dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Sony Luncurkan My First Gran Turismo, Game Gratis untuk Pemula dan Penggemar Lama
BACA JUGA:Genesis Resmi Masuk Dunia Balap dengan Hypercar GMR-001
Tantangan Teknis dan Logistik
Pembangunan jembatan di atas Sungai Amazon bukanlah hal yang mudah. Tanah di sekitar sungai berupa lahan berawa dan tanah lunak, sehingga membutuhkan fondasi yang sangat dalam dan akses viaduk yang panjang.
Biaya serta teknologi yang diperlukan untuk membangun jembatan di lingkungan seperti ini sangat besar, menjadikannya proyek yang sangat kompleks.
Perubahan Musim
Sungai Amazon memiliki karakteristik unik dengan lebar yang berubah drastis selama musim hujan. Pada musim kemarau, lebar sungai berkisar antara 3 hingga 10 kilometer, namun saat musim hujan, lebar ini bisa mencapai hingga 48 kilometer. Variasi ini membuat stabilitas jembatan menjadi tantangan besar bagi para insinyur.
Faktor Lingkungan
Lingkungan Sungai Amazon juga menjadi tantangan tersendiri. Wilayah ini sering mengalami banjir besar dan erosi, yang dapat merusak infrastruktur jembatan.
BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Umrahkan Petugas Kebersihan hingga Guru Ngaji