Oleh: Dahlan Iskan
Tidak semua calon kepala daerah beli suara. Contohnya: Sherly Tjoanda. Dia terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara tanpa serangan fajar.
Sherly, 40 tahun, bikin sejarah: Tionghoa pertama menjadi gubernur pilihan rakyat di Indonesia.
Ahok memang pernah jadi gubernur Jakarta tapi itu menggantikan gubernur yang jadi presiden: Jokowi.
Hebatnya, Sherly terpilih di provinsi yang mayoritas Islam. Kalau saja Airin terpilih di Banten, maka Indonesia punya dua gubernur yang cantiknya tak terpermanai. Kini Sherly tanpa tandingan.
BACA JUGA:Pulang Berkebun Rumah Terbakar Tinggal Abu dan Arang
BACA JUGA:Hoax di Medsos! Musi Run Disebut di Insiden Sumsel Run
Menurut pendapat saya, Sherly terpilih bukan saja dapat manfaat dari tragedi tewasnya sang suami: Benny Laos.
Dia sendiri memang lengkap: wajahnya cantik, badannya bagus, pikirannya cerdas, pendidikannya tinggi: S-1 di Singapura dan S-2 di Belanda.
Dan Sherly sekolah SMA di Surabaya. Rasanya di Petra atau St. Louis. Lalu dia tinggal di Bali. Ayahnya, pengusaha Ambon, punya rumah di Pulau Dewata.
Di Bali itulah Sherly dijodohkan oleh pamannya. Calon suaminya: Benny Laos. Orang Maluku juga –saat itu belum ada Maluku Utara.
BACA JUGA:Video Pencurian Motor di Masjid Viral di Medsos
BACA JUGA:Awasi Proses Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pilkada di Tingkat PPK
Benny lahir di Ternate. Saya hubungi kakak Benny yang tinggal di Ternate: Cae Laos. Pengusaha di sana.
"Orang tua kami sebenarnya tinggal di pulau kecil jauh dari Ternate. Di Pulau Obi. Tapi saat itu ibu saya sakit. Harus dibawa ke kota Ternate," ujar Cae.