Mampir Guyon

Senin 25 Nov 2024 - 20:34 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

"Banyak pembaca bertanya bagaimana istri Anda tinggal merawat ibunda".

"Saya sudah cerai. Sudah lama".

BACA JUGA:Program KUR BRI: Solusi Finansial Andalan untuk UMKM, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

BACA JUGA:Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati

"Oh....".

"Itu salah saya sendiri. Saya kerja siang malam. Pagi di perusahaan iklan. Malam di Jawa Pos. Istri kecantol orang..."

Lama Kokkang menunduk. "Saya sudah berusaha melupakan. Itu salah saya sendiri...".

Waktu kawin itu Kokkang masih hidup di rumah kontrakan. Ia ingin cepat-cepat bisa membelikan rumah untuk istri. Karena itu ia kerja siang dan malam.

Lalu tidak ada lagi yang diharap di Surabaya. Pekerjaan sudah dilepas. Istri sudah diambil orang. Sedang ibunda sudah tua dan sakit-sakitan. Maka Kokkang akan terus di Kaliwungu merawat ibunya.

Belum ada rencana kerja lagi?

"Belum tahu mau kerja apa," jawabnya.

Ia berusaha menghubungi rumah sakit jiwa agar mau menyelenggarakan acara menggambar untuk pasiennya. Belum ada tanggapan.

BACA JUGA:Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tercapai 100 Persen senilai 85,5 T di tahun 2024

BACA JUGA:Di Tengah Badai OTT, Rohidin Serukan Pendukung Jaga Kondusivitas dan Menangkan Pilgub Bengkulu 2024

Menurut rencana Kokkang akan mengajak pasien RS Jiwa untuk menggambar lingkaran. Kalau sudah bisa baru ditambah gambar mata.

"Belum tentu semua pasien bisa menggambar lingkaran. Sering ujung garisnya tidak ketemu," ujarnya.

Kategori :

Terkait

Senin 25 Nov 2024 - 20:34 WIB

Mampir Guyon