Kawin Thinking

Selasa 12 Nov 2024 - 21:53 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

BACA JUGA:Resep Risol Mayo, Lezat dan Renyah Bisa Dicoba di Rumah

Awalnya, secara pribadi, John termasuk yang berpendapat tidak setuju perkawinan antarras. Sebagian teman satu kubunya berpendapat boleh kawin antarras tapi jangan dilakukan.

Perubahan cara berpikir John bermula ketika menemukan buku teori tentang ras. Di situ ditulis bahwa di dunia ini ada lima ras induk.

Saat itulah muncul pertanyaan kritis di otak John: bagaimana lima ras utama itu terbentuk. Ia semakin penasaran karena dari lima ras utama itu lantas lahir 18 ras berikutnya (lihat foto).

Sejak itu John tidak percaya teori ras. Sampai sekarang. Ras itu tidak ada.

BACA JUGA:Tips dan Trik Praktis Rahasia Memasak Ayam Kampung Empuk Tanpa Panci Presto

BACA JUGA:5 Trik Menyimpan Jarum Pentul Agar Tidak Mudah Hilang dan Aman

Oatmeal saya sudah habis. Diskusi masih akan panjang. Maka saya berdiri: tepak bekas oatmeal itu saya isi tomat. Empat buah. Saya masukkan microwave empat menit. Tomatnya lunak. Saya cacah dengan sendok. Sampai jadi air-tomat. Saya seruput pakai sendok yang sama.

John mengambil roti. Pun istrinya. Itu roti bikinan John sendiri. Saya suka kangen pada roti made in John. Saya akan memakannya nanti. Setelah tomat. Sedang untuk makan siang saya akan membuat burrito.

Di TV lagi ada pertandingan basket NCAA: Kansas University melawan North Carolina.

Kansas City unggul. Pemainnya terlihat 4 berkulit hitam, satu berkulit putih. Di tim North Carolina lima-limanya berkulit hitam.

BACA JUGA:Ada Penjaminan, KUR Tak Termasuk Kredit UMKM yang Bisa Diputihkan

BACA JUGA:Khasiat Buah Cermai untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui

"Waktu Anda kuliah di KU berapa pemain yang kulit hitam?"

"Dua orang," ujar John. "Beberapa tahun kemudian yang berkulit hitam tiga orang," tambahnya.

Lalu muncul kebijakan yang berkulit hitam boleh empat orang. Yang satu berkulit putih sebagai pengatur permainan.

Kategori :