Aplikasi Sopir

Dahlan iskan-Photo: istimewa-Gus munir

Oleh: Dahlan Iskan

SAYA heran. Kok dua teman saya di Shenzhen ini terus minum 白酒 –minuman keras. Sepanjang makan malam kemarin. Bukankah sepanjang hari itu ia mengemudi mobil? Dari Guangzhou ke Foshan, lalu lanjut ke Shenzhen?

Bukankah mereka masih akan mengemudi lagi untuk mengantarkan saya ke hotel? Tidakkah ia nanti ditangkap polisi karena ketahuan baru saja minum minuman keras?

Dua teman saya dari Jakarta pun ikut minum bai jiu. Tinggal saya yang boleh mengemudi. Jangan-jangan saya yang akan diminta pegang setir. Tapi, itu tidak mungkin. Mereka tidak akan menyerahkan Denza itu ke saya. Saya tidak punya SIM yang berlaku di Tiongkok.

Akhirnya saya tanyakan itu langsung kepada mereka: siapa yang nanti pegang kemudi? Ternyata bukan saya. Mereka sudah punya jalan keluar. Khas Tiongkok zaman sekarang. Tidak mungkin cara itu bisa dilakukan di Amerika Serikat –biarpun sama-sama suka minum dan sama-sama punya teknologinya.

BACA JUGA:Wajib Belajar 13 Tahun Mulai Dipercepat

BACA JUGA:Menteri AHY Dukung 3 Hal Fundamental Pemerintahan Selanjutnya

Aplikasi!

Aplikasilah yang akhirnya membuat hobi mereka minum bir, anggur merah, dan bai jiu tidak lagi terhambat oleh aturan.

Dulu, di satu meja makan, saya selalu punya teman yang tidak minum bai jiu. Yakni, salah satu yang akan bertugas mengemudi.

Tapi, dengan adanya aplikasi itu, saya pun mati kutu. Hanya saya yang tidak minum. Apa boleh buat. Pakai alasan pernah transplantasi hati –dan mereka mengerti.

Tidak usah khawatir, kata mereka. Kini sudah ada aplikasi untuk mendatangkan sopir panggilan!

BACA JUGA:Jokowi Sebut Pengalihan Subsidi BBM Digunakan Pembangunan

BACA JUGA:PENIPU! Pasutri Dibekuk Polisi

Tag
Share