Bawaslu Sebut Media Sosial Bakal Jadi Medan Perang Politik

Suasana forum pengawasan menghadapi kampanye melalui media sosial, media massa dan elektronik di Balai Pertemuan Hotel Dewinda Kota Lubuklinggau, kemarin. -Foto: Zulkarnain.-

MURATARA - Meningkatnya peranan media sosial dan elektronik dalam pilkada, menjadi sorotan khusus Bawaslu Muratara.

‘’Saat ini media social tak hanya sebagai media memposting foto pribadi tetapi sudah menjadi medan perang politik,’’ ujar Komisioner Bawaslu Muratara, Vita Novalia Arifin dalam Forum Pengawasan Menghadapi Kampanye melalui Media Sosial, Media Massa dan Elektronik di Balai Pertemuan Hotel Dewinda di Kota Lubuklinggau, kemarin.

Untuk itulah, lanjutnya, pihaknya harus melakukan persiapan dalam melakukan pengawasan. ‘’Karena saat ini banyak informasi seputar pilkada yang diposting di media sosial maupun media elektronik," jelasnya.

BACA JUGA:PDI-P Masuk Kabinet Prabowo, Jokowi Beri Komentar Tegas

BACA JUGA:KPU Sumsel Buka Pendaftaran 92.295 Petugas KPPS

Pihaknya berharap, dengan peranan pengawasan yang dilakukan secara bersama mulai dari Bawaslu, rekan media, institusi terkait bisa memberikan informasi yang positif pelaksanaan Pilkada di Muratara.

‘’Kita berharap pelaksanaan pilkada berjalan lancar dan bisa memberikan pendidikan politik yang positif. Jangan sampai masyarakat suguhkan dengan pemberitaan negatif maupun hoax," jelasnya.

Untuk melakukan pemantauan pelanggaran di beragam jaringan media sosial, Bawaslu Muratara akan melibatkan Diskominfo dan Polres Muratara.

BACA JUGA:Bawaslu Imbau Peserta Pilkada 2024 Taati Jadwal Kampanye

BACA JUGA:Edi Santana-Rizky Aprilia Siap Menang di Pilgub Sumsel dengan Target 45 Persen Suara

"Kita akan selalu berkoordinasi dengan Kominfo dan Polres mengingat masalah telekomunikasi memang diperlukan bidang khusus yang menangani," jelasnya.

Ketua PWI Muratara H Marwan Azhari mengungkapkan, peranan media massa dalam momentum pilkada memang cukup tajam.

‘’Media merupakan salah satu wadah resmi yang menjadi pusat penyampaian informasi ke publik. Tentunya setiap penerbitan pemberitaan harus tetap berimbang," jelasnya singkat. (*/res)

Tag
Share