Tetapkan Tujuh Tersangka Tipikor di LPEI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tujuh tersangka dalam kasus tipikor pemberian fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). -Photo ist-Eris

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tujuh tersangka dalam kasus tipikor pemberian fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). 

Dalam hal ini, juru bicara KPK Tessa Mahardhika belum membeberkan secara detail ketujuh tersangka tersebut. 

"Untuk diketahui per tanggal 26 Juli 2024, KPK telah menetapkan 7 orang tersangka yang terdiri dari penyelenggara negara dan swasta," pungkas Tessa kepada wartawan pada Rabu, 31 Juli 2024. 

Tessa mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah memeriksa saksi-saksi serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti. 

BACA JUGA:Edwar Sagala Deklarasikan Diri Menjadi Calon Ketua KNPI OKU Timur

BACA JUGA:Dr Sheila Noberta Terpilih Kembali Sebagai Ketua PMI OKU Timur

Lebih lanjut, Tessa mengatakan bahwa KPk juga telah mengajukan pencegahan terhadap tujuh orang terkait kasus tersebut.

"Menindaklanjuti hal tersebut diberitahukan pd tanggal 29 Juli 2024, KPK telah mengeluarkan surat keputusan nomor 981 tahu 2024 tentang larangan berpergian ke luar negeri terhadap 7 orang WNI," pungkasnya. 

Adapun, kata Tessa, larangan berpergian ini berlaku selama enam bulan ke depan. 

Dalam kasus ini, KPK itu mengatakan bahwa kerugian negara akibat adanya dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit dari LPEI mencapai Rp3,4 triliun, yang berasal dari tiga korporasi, yakni PT PE, PT RII, dan PT SMYL. 

BACA JUGA:Penyelenggara Wajib Jaga Netralitas Tanpa Toleransi Terhadap Keberpihakan

BACA JUGA:Siapkan Pengamanan Antisipasi Gangguan Saat Pilkada

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memerinci kerugian yang disebabkan oleh masing-masing korporasi, yakni PT PE Rp 800 miliar, PT RII Rp 1,6 triliun, dan PT SMYL Rp 1,051 triliun. 

"Sehingga yang sudah terhitung dari tiga korporasi dalam penyaluran dari PT LPEI ini ke korporasi ini sementara yang telah kami hitung sebesar Rp 3,451 triliun," kata Ghufron saat konferensi pers pada Selasa, 19 Maret 2024.(*)

Tag
Share