Innalillahi, Pendemo di MUBA Tewas Serangan Jantung

Sekelompok perwakilan dari eks pegawai PT Pinago, yang terdiri dari petugas keamanan atau satpam, melakukan aksi damai di kantor Bupati Musi Banyuasin (Muba), Selasa (23/7). -Photo ist-Eris

MUBA- Sekelompok perwakilan dari eks pegawai PT Pinago, yang terdiri dari petugas keamanan atau satpam, melakukan aksi damai di kantor Bupati Musi Banyuasin (Muba), Selasa (23/7). 

Aksi bertujuan menyampaikan keluhan dan tuntutan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mereka alami. Aksi ini berujung duka ketika salah satu peserta meninggal dunia diduga akibat serangan jantung.

Koordinator lapangan, Boni, menyatakan tujuan utama dari aksi damai ini adalah untuk mengadukan nasib mereka yang telah di-PHK. "Aksi damai yang kita lakukan ini sebagai wujud peran serta masyarakat dalam fungsi pengawasan pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan serta UU No 9/1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum," kata Boni.

Karena itu, 20 eks satpam bersama rekan-rekan mengadukan nasib eks satpam PT Pinago. Boni juga menyampaikan sejumlah tuntutan lainnya. Meminta kepada Kapolres Muba untuk memanggil oknum-oknum Brimob yang berada di PT Pinago. Karena diduga telah melakukan intimidasi terhadap karyawan keamanan (satpam) PT Pinago.

BACA JUGA:Marak Usaha Sarang Burung Walet Diduga Ilegal

BACA JUGA:Drama Juga

"Kami meminta Kapolres melakukan mediasi karena wilayah tersebut masuk wilayah hukum Polres Muba. Kemudian, kami juga meminta Pj Bupati Muba untuk menyelesaikan persengketaan karyawan PT Pinago Utama TBK," ungkapnya.

Dalam aksi damai ini, insiden tragis terjadi ketika salah satu peserta aksi, Sanuk Purwanto (42), meninggal dunia. Sanuk, yang merupakan warga Muara Enim dan sehari-hari menyewa kontrakan di Babat Toman, diduga kelelahan selama mengikuti aksi.

"Korban yang meninggal dunia atas nama Sanuk Purwanto (42) warga Muara Enim. Korban ini kelelahan ketika mengikuti aksi, korban sehari-hari menyewa kontrakan di Babat Toman. Korban setelah ini dibawa ke rumah duka di Kabupaten Muara Enim," jelas Boni.

Berita ini sontak menggemparkan masyarakat setempat dan menimbulkan berbagai reaksi. Banyak yang merasa prihatin dan berduka atas kejadian ini, sementara ada juga yang menyoroti pentingnya penanganan aksi damai dengan lebih hati-hati agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

BACA JUGA:Cegah Polio, 60 Pelajar SD di Baturaja Diberi Imunisasi

BACA JUGA:Musnahkan Barang Bukti 68 Perkara Tindak Pidana

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut. Kapolres Muba menyatakan akan memeriksa lebih lanjut situasi yang terjadi selama aksi damai tersebut, termasuk dugaan intimidasi yang disampaikan oleh para eks karyawan PT Pinago.

"Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini dan memastikan hak-hak para peserta aksi damai dilindungi. Kami juga akan menelusuri dugaan intimidasi yang dilaporkan," ujar Kapolres. (*)

Tag
Share