Ini Dampak Terhadap Kendaraan Jika Mencampur Pertamax dan Pertalite Menurut Ahli Motor

ilustrasi warga mengantri untuk melakukan pengisian bahan bakar minyak.-joblosemar.com-

 

OKU EKSPRES - Sebagian pengguna kendaraan pernah mencampur bahan bakar minyak (BBM) Pertamax dan Pertalite untuk menghemat biaya.

Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa mencampur bahan bakar beroktan tinggi dengan yang beroktan rendah dapat berdampak pada mesin.

Seperti dilansir GridOto, Dr. Ing. Zaenuri, seorang ahli motor bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), pernah menjelaskan hal ini.

Menurutnya, pencampuran bensin dengan oktan berbeda seperti Pertalite (oktan 90) dan Pertamax (oktan 92) atau Pertamax Turbo (oktan 98) dapat mempengaruhi proses pembakaran di ruang bakar.

BACA JUGA:Argentina Juara Copa Amerika 2024, Dikabarkan Persembahan Terakhir Messi

"Oktan pada bensin berfungsi untuk menentukan lamanya waktu bensin bisa terbakar," jelas Pak Yus, sapaan akrabnya.

Ketika dicampur, nilai oktan bensin beroktan tinggi akan menurun karena tercampur dengan bensin beroktan rendah.

Sebaliknya, bensin beroktan rendah tidak selalu mengalami peningkatan oktan yang signifikan ketika dicampur dengan bensin beroktan lebih tinggi.

Pak Yus menambahkan bahwa seharusnya bensin dengan nilai oktan tinggi memiliki ketahanan detonasi yang lebih baik dan dapat terbakar sempurna dalam kompresi ruang bakar.

BACA JUGA:Spanyol Meraih Juara EURO 2024 yang Sempurna

Namun, karena nilai oktan berubah saat dicampur, ada potensi mesin mengalami detonasi dan performa ledakan pembakaran juga berkurang.

Selain mempengaruhi nilai oktan, mencampur bahan bakar berbeda jenis juga berdampak pada fungsi aditif yang biasanya ada pada bensin beroktan tinggi.

Bensin jenis Pertamax dan Pertamax Turbo mengandung aditif seperti PERTATEC yang dapat membersihkan endapan kotoran pada mesin.

Jika dicampur, konsistensi aditif tersebut akan berkurang dan fungsinya menurun.

BACA JUGA:Fuji Tolak Berdamai dengan Mantan Manajer

Dengan demikian, mencampur bahan bakar cenderung membuat hasil pembakaran menjadi lebih kotor. (*)

Tag
Share