Tambah Beban Ekonomi, Harga Cabe Tembus Rp100 Ribu

Usai perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, sejumlah ibu rumah tangga masih merasa terhimpit beban ekonomi.-Photo ist-Eris

PRABUMULIH - Usai perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, sejumlah ibu rumah tangga masih merasa terhimpit beban ekonomi.

Selain harus menyiapkan keperluan sekolah anak-anak, mereka juga harus berhadapan dengan harga kebutuhan pokok yang masih melambung.

Salah satu komoditas yang paling menonjol adalah cabai merah, yang harganya melonjak drastis.

Di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Prabumulih, harga cabai merah telah mencapai Rp100 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai rawit berada di angka Rp60 ribu per kilogram. 

BACA JUGA:Manfaat Kacang Panjang, Bisa Turunkan Berat Badan Hingga Tekanan Darah

BACA JUGA:Resep Ayam Cili Padi, Pedasnya Mikin Nagih

"Saya baru saja dari pasar, harga cabai merah sudah Rp100 ribu," keluh Yeni, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kebun Duren, Prabumulih, Sabtu (22/6).

Menurut Yeni, harga cabai sudah beberapa kali naik sejak sebelum Idul Adha. "Awalnya saya ingin membeli seperempat kilogram, tapi akhirnya hanya bisa beli 1 ons saja," ujarnya kesal.

Siska, seorang pemilik usaha katering di Kota Nanas, juga mengeluhkan kenaikan harga cabai merah yang semakin tinggi.

Sebelumnya, menjelang Idul Adha 2024, Pj Wali Kota Prabumulih H Elman ST MM melakukan inspeksi mendadak di pasar Inpres.

BACA JUGA:Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas jelang Pilkada 2024

BACA JUGA:Polres OKU Beri Bantuan Sembako Hingga Kursi Roda

Dari hasil sidak tersebut, ditemukan bahwa stok kebutuhan pokok masih aman dan harga-harga relatif terkendali.

"Stok ada, yang berbahaya adalah jika stok tidak ada dan harga tidak stabil. Saat ini, stok aman dan harga terkendali," ujar Pj Wali Kota Prabumulih kepada wartawan.

Tag
Share