Polda Sumsel Catat 46 Lokasi Rawan Kecelakaan, Pemudik Dimbau Waspada
Sebanyak 46 lokasi rawan kecelakaan antar lain terdapat 3 titik di Muratara, 2 titik di Musirawas, 5 titik di Lubuk Linggau, 2 titik di Empat Lawang.-Photo ist-Eris
PALEMBANG- Polda Sumatera Selatan (Sumsel) telah berhasil memetakan sebanyak 46 lokasi rawan kecelakaan di provinsi ini, menjelang arus mudik Lebaran.
Direktur Lalulintas Polda Sumsel Kombes Pol Pratama mengungkapkan bahwa titik-titik rawan tersebut tersebar di hampir seluruh wilayah, dengan 40 titik rawan kemacetan yang menjadi fokus perhatian.
Sebanyak 46 lokasi rawan kecelakaan antar lain terdapat 3 titik di Muratara, 2 titik di Musirawas, 5 titik di Lubuk Linggau, 2 titik di Empat Lawang.
Lalu, 2 titik di Lahat, 3 titik di Pagaralam, 2 titik di Pali, 2 titik di OKI, 3 titik di OKUS, 2 titik di OKUT, 3 titik di Prabumulih, 7 titik di Prabumulih, 3 titik di Ogan Ilir, dan 4 titik di Palembang.
BACA JUGA:Agus Fatoni Dukung Pembangunan 2 Jembatan Penghubung Mesuji Lampung ke OKI
BACA JUGA:Resep Chicken Katsu, Praktis dan Lezat untuk Menu Sahur
"Selain itu, terdapat juga 40 titik rawan macet, di antaranya 1 titik di Musibanyuasin, Muaraenim, Muratara, Musirawas, Empat Lawang, OKUS, 2 titik di Ogan Ilir dan Lubuk Linggau, OKUT, Prabumulih, 3 titik di Lahat dan OKU, 4 titik di Pagar Alam, 6 titik di Banyuasin, dan 10 titik di Palembang," katanya.
Data perlintasan kereta api juga menjadi sorotan dengan 64 titik yang melintasi jalur tersebut, 35 di antaranya dilengkapi dengan palang pintu, sementara 29 lainnya tidak memiliki palang pintu.
Selain itu, terdapat 60 lokasi jalan rusak dan 88 lokasi rawan banjir yang tersebar di berbagai wilayah.
Pratama juga menjelaskan bahwa beberapa perlintasan kereta api berdekatan dengan persimpangan padat aktifitas kendaraan.
BACA JUGA:6 Jenis Tanaman Cocok Ditanam di Ruangan
BACA JUGA:Akibat Kasus Dugaan Korupsi Harvey Moeis Netizen Serang Instagram Dewi Sandra
Terutama di simpang Belimbing yang merupakan akses utama keluar masuk ke beberapa wilayah kabupaten dan kota.
Namun, tidak terdapat jalur alternatif yang cukup, sehingga seringkali menimbulkan antrian panjang.