Makan Malam dan Pengaruhnya terhadap Berat Badan: Fakta dan Tips Menghindarinya
Ilustrasi Makan Malam dan Pengaruhnya terhadap Berat Badan-foto:Freepik.com-Hesti
OKU EKSPRES - Banyak orang beranggapan bahwa makan malam dapat menyebabkan kenaikan berat badan, namun hal ini sebenarnya adalah mitos. Faktor yang lebih berperan dalam peningkatan berat badan adalah jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, bukan waktu makan itu sendiri.
Seringkali, saat merasa lapar di malam hari, kita cenderung memilih makanan tinggi kalori yang mudah ditemukan dan praktis, seperti keripik, kue kering, makanan cepat saji, atau mie instan.
Konsumsi berlebihan terhadap jenis makanan ini, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, dapat memicu kenaikan berat badan dalam jangka panjang.
Selain itu, ada teori yang menyebutkan bahwa insulin di malam hari menjadi kurang sensitif, sehingga makanan yang dikonsumsi lebih cenderung disimpan sebagai cadangan lemak daripada digunakan sebagai energi.
BACA JUGA:Khasiat Jahe Merah untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui
BACA JUGA:Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan yang Wajib Diketahui
Ini bisa meningkatkan kadar gula darah dan berisiko menyebabkan gangguan metabolik seperti diabetes, yang pada gilirannya dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan, seperti stroke dan penyakit jantung.
Tips Menghentikan Kebiasaan Makan Larut Malam
Untuk menghindari dampak buruk makan malam bagi berat badan dan kesehatan, kamu bisa mencoba beberapa tips berikut:
1.Tentukan batas waktu makan, idealnya 3 jam sebelum tidur.
2.Penuhi kebutuhan kalori harianmu dengan menu makanan sehat dan bergizi di waktu makan utama.
BACA JUGA:9 Manfaat Genjer untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui
BACA JUGA:TSMC Berhasil Memproduksi Chip 2nm dengan Tingkat Hasil 60%
3.Hindari menyimpan camilan tinggi kalori di rumah, seperti keripik dan kue kering, dan gantilah dengan pilihan sehat seperti potongan buah.