Robot Curhat
Perjalanan ke pabrik robot: UBTech.-Photo: istimewa-Gus munir
BACA JUGA:Sumsel Produksi 3,3 Juta Ton Kelapa Sawit Setiap Tahun
Zhou, 48 tahun, tipikal orang sukses biasa. Ia orang dari provinsi Zhejiang yang lahir di Shanghai. Nilai akademiknya tinggi. Begitu lulus diterima di perusahaan Jerman, Weinig Group. Karirnya melejit. Ia jadi manajer regional termuda dalam sejarah manajemen di Tiongkok.
Zhou berhenti. Ingin jadi pengusaha. Cukup berhasil. Lalu jalan-jalan ke Jepang.
Di Jepang itulah Zhou melihat apa yang ia rindukan sejak kecil: robot yang sepintar manusia. Waktu itu Honda Group berhasil menciptakan robot pintar bernama Krima. Anda pasti ingat. Itulah robot pintar yang menghebohkan: membuka Olimpiade Tokyo.
Pulang dari Jepang Zhou menjual semua pabriknya. Ia ajak orang tua dan tiga sahabatnya bergabung di impiannya: mendirikan pabrik robot pintar.
BACA JUGA:Cabai Kembali Naik
BACA JUGA:Atasi Gatal Cukup Menggunakan Kunyit
Tidak sukses.
Uangnya ludes. Tidak terlihat masa depan. Ayahnya marah. Teman-temannya meninggalkannya. Zhou dianggap bukan saja gila tapi gila tiga kali sehari. Ia pun diberi julukan "Zhou San Feng". San berarti tiga.
Zhou begitu kuat dengan impiannya. Ia jual dua rumahnya di Shenzhen. Ia jual mobil Porsche-nya. BMW-nya. Ia perjudikan harta terakhirnya.
Lahirlah robot pintar pertama UBTech. Ia beri nama Alpha. Zhou pun dianggap "bapak" robot pintar Tiongkok. Sudah mengalahkan robotnya Honda.
Saat datang ke UBTech kemarin kami disambut Yoyo, generasi berikutnya dari Alpha. Diajak salaman. Di antara kami ada yang menyalami robot itu lalu mencium tangannya.
BACA JUGA:7 Indikasi Skincare Tidak Sesuai, Waspadai Sebelum Terlambat !
BACA JUGA:Pj Gubernur Kembali Lakukan Rotasi Pegawai, Ada Adik Kandung Mantan Gubernur
Tahun lalu UBTech IPO di Hongkong. Anda sudah tahu kisah sukses go public-nya itu. Zhou San Feng pun kini masuk kelompok bilioner di Tiongkok.