Bahrain Minta Pertandingan Lawan Timnas Indonesia Dipindah
Pemain Timnas Indonesia dan Bahrain berebut bola pada pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Bahrain National Stadium, Bahrain, Kamis, 10 Oktober 2024. -Foto: PSSI-Eris
OKU EKSPRES - Timnas Bahrain melakukan segala upaya untuk meraih kemenangan atas timnas Indonesia. Pertama, mereka berhasil meraih hasil seri kontroversial berkat kendali wasit Ahmed Al Kaf.
Kini, muncul surat resmi dari federasi sepak bola Bahrain yang mengajukan keberatan untuk bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta.
Padahal, laga ini masih jauh, dijadwalkan pada 25 Maret 2025.
Bahrain mengklaim alasan keamanan dan kekhawatiran terhadap kekerasan suporter Indonesia, sehingga mereka meminta AFC dan FIFA untuk memindahkan venue pertandingan ke luar Indonesia.
BACA JUGA:Barang Mewah Bos Tambang Batubara Ilegal Disita Polda Sumsel
BACA JUGA:78 Hakim Lulus Sertifikasi Pertanahan ATR/BPN
Namun, niat ini tampaknya merupakan strategi untuk meraih poin dengan lebih mudah.
Jika lokasi pertandingan berpindah, Bahrain berpotensi melakukan provokasi dengan teknik berguling-guling di lapangan jika pemain Indonesia menyentuh pemain mereka.
Secara resmi, Bahrain telah melayangkan surat kepada AFC dan FIFA meminta agar pertandingan match day ke-8 Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C, antara Indonesia dan Bahrain, dipindahkan dari Indonesia.
Dalam surat tersebut, Asosiasi Sepak Bola Bahrain menyampaikan keberatan terhadap perilaku suporter Indonesia yang dianggap tidak dapat diterima.
BACA JUGA:Viral Pengasuh Beri Anak Obat Steroid agar Nafsu Makan dan Gemuk
BACA JUGA:Ada Aja, Beli Dexlite Pakai Kupon Warga Minta SPBU Ditutup
“Kami telah mengamati perilaku suporter Indonesia yang bersifat tidak bertanggung jawab setelah pertandingan tim nasional kami melawan Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia," tulis surat resmi Bahrain.
Lebih lanjut, mereka menegaskan bahwa demi keselamatan anggota tim nasional, mereka telah menghubungi FIFA dan AFC mengenai ancaman serta penghinaan yang diterima, yang dapat memengaruhi keamanan tim saat bertanding di Jakarta.