Dada Punggung

Presiden Jokowi saat acara Nusantarun di IKN, Minggu, 6 Oktober 2024. -Foto: Setpres-Gus munir

Bisa jadi, awalnya, itu akan menjadi pesta pertama dari rangkaian pesta perpisahan. Terjadi di bulan Agustus 2024, hanya dua bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.

Ketika 17 Agustus 2024 itu tiba, semuanya pudar. Air belum siap mengalir ke sana. Jalan belum jadi. Bangunan masih dikerjakan.

Berita yang muncul tiap hari adalah gambaran kebelumsiapan IKN untuk ditempati. Apalagi dipestakan.

BACA JUGA:KPK OTT di Kalsel

BACA JUGA:KUA Tolak Pernikahan Dini, Tapi...

Semua kebutuhan itu akhirnya tersedia. Air ada. Jalan ada. Istana ada. Minimalis. Proyek air minum selesai. Jalan-jalan diaspal. Gedung-gedung dikebut. Semua konsentrasi terpusat untuk menyelesaikan proyek. Sampai tidak ada kesempatan untuk memikirkan pesta boyongan.

Anda pun sudah tahu: di IKN akhirnya hanya ada upacara hari kemerdekaan yang tidak istimewa. Acaranya sendiri berjalan lancar tapi tidak jadi ada pesta.

Masih ada waktu. Masih 10 hari lagi Pak Jokowi meninggalkan Istana. Masih ada kesempatan bagi siapa pun untuk merencanakan pesta perpisahan. Menunjukkan hormat pada pemimpin tertinggi negara. Menyampaikan rasa terima kasih atas kepemimpinannya selama 10 tahun.

Sudah selayaknya pemimpin yang sudah bekerja keras untuk bangsanya dikenang secara baik. Lewat cara masing-masing.

BACA JUGA:Hadiri HUT TNI ke-79 AHY Tampil Gunakan Baret Linud Kostrad

BACA JUGA:Film “Suami-suami Masa Kini 3 ” Hadir dengan Lebih Segar dan Lepas

Toh kita telah puja-puja ketika beliau datang. Kita harus puja-puja pula ketika beliau pergi. Tampak dada, tampak punggung. (DAHLAN ISKAN)

BACA JUGA:Baim Wong Mengaku Dikhianati Istri dan Teman Baiknya

BACA JUGA:Ratu Datang Kantor Polisi Ngadu Jadi Korban Curas

Tag
Share