Rumah Sehat
Dahlan Iskan bersama Prof Sutiman (dua dari kiri) di Rumah Sehat di Malang.-foto: Disway-Gus munir
BACA JUGA:Ratusan Personel Dikerahkan Amankan Penetapan Nomor Urut Paslon
IQ tidak tinggi tapi bahagia. Miskin tapi bahagia. Tidak mau bertanya tapi bahagia. Sayangnya indeks kebahagiaan juga tidak tinggi di Indonesia.
Mungkin sudah waktunya ada gerakan mahasiswa bertanya. Yang memprakarsai haruslah dosennya: jangan mau mulai mengajar kalau belum ada yang bertanya. Atau jatah makan siang gratis diberikan hanya kepada mahasiswa yang berani bertanya.
Jadi, kenapa gigi berwarna putih? Mungkin memang tidak perlu ada yang bertanya. Ada yang sejak kecil sudah dibiasakan tahu jawabnya: itu bagian dari kekuasaan Tuhan yang maha pencipta. Selesai.
Jelas, untuk mahasiswa S-1 perlu dibangun gerakan berani bertanya. Sedang untuk mahasiswa S-2 perlu ada gerakan shifting paradigma: membiasakan mahasiswa S-2 melihat apa pun dari sisi lain. Lalu sisi lainnya lagi.
BACA JUGA:Dinas Ketahanan Pangan Terus Pantau Harga Kebutuhan Pokok
BACA JUGA:Sebelum Ambil Nomor Undian, Ruslan Bakar Semangat Tim Pemenangan HDCU, Enos-Yudha
Itu yang dilakukan Prof Sutiman saat mengajar di Universitas Brawijaya Malang. Juga ketika jadi dekan MIPA dua periode di sana. Pun ketika lagi jadi takmir masjid di kampungnya.(Dahlan Iskan)
BACA JUGA:Peroleh Nomor Urut 01, Enos-Yudha Nilai Sebagai Simbol Keberkahan dan Kemenangan
BACA JUGA:Legenda Belanda, Robin van Persie Kecewa Mees Hilgers Gabung Timnas Indonesia