Arus Kuat

Dahlan Iskan ketika antre naik speed boat dari Nusa Lembongan balik ke Bali.-Foto: Disway-Gus munir

"Video itu karya Anda sendiri?" tanya saya.

Dia menoleh ke saya. Tersenyum. Manis. Manisnya wanita bule.

BACA JUGA:Bandar 30 Kg Sabu dan 11 Ribu Ekstasi Diduga Jaringan Lintas Provinsi

BACA JUGA:Transparansi Jadi Kunci Keberhasilan Pembangunan Desa

"Betul. Saya sendiri yang ambil video," jawabnyi.

Apa istimewanya sampai dia dua kali datang menyelam di Nusa Lembongan?

"Airnya tidak dingin. Hangat," jawabnyi.

Saya tidak bisa menyelami perasaan orang yang lagi bahagia setelah menyelam di bawah laut. Maka saya hubungi sahabat Disway yang suka menyelam.

Namanya: Murtaqi Syamsuddin. Ia lulusan elektro Universitas Indonesia. Sepanjang kariernya dihabiskan di PLN –terakhir sebagai direktur di sana.

Murtaqi sudah biasa menyelam di Nusa Lembongan. Laut dalam di situ, katanya, arusnya kuat. Mirip dengan laut di Alor dan Labuhan Bajo.

BACA JUGA:Dua Oknum Guru Diduga Selingkuh Dipanggil Inspektorat

BACA JUGA:Apple Watch Series 10, Lebih Tipis, Layar Terbesar, dan Fitur Premium Terbaru

"Di situ kita bisa melihat barisan ikan barakuda. Indah sekali," ujar Murtaqi.

Ia sudah sering menyelam tidak hanya di Nusa Lembongan. Juga di Alor dan Labuhan Bajo. Sampai sekarang. Pasca pensiun dari PLN pun masih terus menyelam.

Apalagi di hari Kamis seperti hari ini. Dua hari setelah bulan purnama. Arusnya luar biasa kuat. Penyelam harus membawa ''jangkar'' bertali. Ditanam di dasar laut. Tali diikatkan di badan. Dengan jangkar bisa bertahan dalam posisi digelontor arus kuat.

Tag
Share