Menteri Kesehatan Ungkap Alasan Vaksin Mpox Tak Diberikan untuk Masyarakat Umum

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan pihaknya tidak memberikan vaksin kepada masyarakat secara menyeluruh. -Foto: Annisa Zahro.-

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan vaksin mpox (cacar monyet) tidak diberikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Menurutnya, penyakit ini masih termasuk dalam keluarga cacar, di mana proteksi dari vaksinasi cacar air yang pernah diberikan sudah cukup memberikan perlindungan.

"Untuk vaksinasinya, kita sudah divaksinasi cacar (smallpox), yang merupakan satu famili dengan mpox. Proteksi itu sebenarnya sudah ada," ujar Budi saat berbicara kepada wartawan di Jakarta pada 12 September 2024.

Budi juga menyebut bahwa kondisi mpox di Asia relatif lebih terkendali karena tingkat vaksinasi cacar yang lebih baik dibandingkan dengan wilayah lain. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menerima vaksin cacar air sejak kecil, yang memberikan kekebalan tambahan terhadap berbagai jenis cacar, termasuk mpox.

BACA JUGA:Banding, Hukuman Syahrul Yasin Limpo Bertambah Menjadi 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:KPK Sita Tanah dan Rumah Terkait Dugaan Korupsi Eks Gubernur Malut AGK

Selain itu, Budi menekankan bahwa mpox sejauh ini lebih banyak terjadi pada kelompok tertentu, khususnya kelompok LSL (lelaki seks lelaki), mirip dengan pola penyebaran HIV. "Memang ada vaksinasi, tapi itu lebih diberikan kepada kelompok-kelompok berisiko," katanya.

Menkes juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap penyebaran mpox, meskipun WHO telah menetapkan penyakit ini sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC). "Nggak usah terlalu panik, waspada boleh, tapi ini berbeda dengan Covid yang penularannya cepat," tambahnya.

BACA JUGA:Menpora Cium Dugaan Korupsi Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024

BACA JUGA:Ketua KPK Pastikan Panggil Kaesang dan Bobby Untuk Klarifikasi Jet Pribadi

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah pencegahan untuk menghindari masuknya varian baru mpox yang lebih berbahaya, terutama dengan meningkatkan skrining di pintu-pintu masuk negara. Penetapan kembali mpox sebagai PHEIC dipicu oleh munculnya varian baru yang lebih ganas, yakni clade 1b, yang telah ditemukan di beberapa negara di luar Afrika.

Meskipun ada peningkatan kewaspadaan, Budi memastikan bahwa hingga saat ini penyakit mpox belum menyebar secara luas di luar Afrika. Kasus-kasus yang muncul di negara lain, seperti Swedia dan Thailand, sering kali terkait dengan riwayat perjalanan dari Afrika.

Langkah pencegahan ini diharapkan dapat mencegah varian baru mpox masuk dan menyebar di Indonesia. (*)

Tag
Share