Luar Dalam

--

Marquez tiga kali ke Mandalika. Tata sempat bertemu. Bahagia. Bahkan sempat bikin video berdua.

Kawasan Mandalika kini memang sudah berubah. Terutama jaringan jalan rayanya. Selebihnya masih sama seperti dulu. Kalau pagar itu dibuat model lain, kawasan Mandalika langsung terlihat indah dan grand-nya.

BACA JUGA:Kejati Sumsel Periksa Mafia Pajak

Saya ingat begitu sulit menghidupkan Mandalika. Salah satu kendalanya: Mandalika menjadi anak perusahaan BTDC (Bali Tourism Development Corporation). Artinya: Lombok berada di bawah Bali. Elite Lombok tidak mau itu, tapi juga sungkan untuk mengatakannya secara terbuka. 

Maka seseorang menciptakan terobosan psikologis. Didirikanlah ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). Lalu Mandalika dipindah dari milik Bali menjadi milik Indonesia. BTDC sendiri juga menjadi di bawah Indonesia. 

Urusan psikologi Bali-Lombok pun selesai.

Di bawah pemerintahan Jokowi, Mandalika digerakkan luar biasa. Nama Mandalika pun menjadi merek yang berharga. Nama besar itu yang kini ditawar-tawarkan. Pembelinya saja yang masih belum datang. 

Kemarin-kemarin masih menunggu Covid reda. Kini menunggu wabah politik reda. (*)

BACA JUGA:Igor Tudor Jadi Pilihan Utama

Tag
Share