Ujian Berat Enrique
Luis Enrique (Foto: Marca)--
DORTMUND - Ujian berat dihadapi pelatih PSG, Luis Enrique saat di Signal Iduna Park saat hadapi Borussia Dortmund pada matchday 6 Grup F Liga Champions 2023/2024, Kamis (14/12/2023).
Bagi Enrique, memastikan kelolosan PSG ke fase knockout Liga Champions menjadi kunci untuk mempertahankan posisinya di Paris.
Sejak diakuisisi oleh Qatar Sports Investment (QSI), kursi pelatih PSG selalu terasa panas. Proyek Liga Champions yang menghabiskan dana triliunan menjadi parameter keberhasilan, dan hanya menangguk sukses domestik bukanlah jaminan.
Tantangan ini telah berlangsung selama satu dekade lebih, dan Luis Enrique tidak dapat menghindar dari tekanan untuk membawa pulang Si Kuping Besar.
BACA JUGA:Bagi Momen Mesra, Langsung Ditanya Nikah Netizen
Meski PSG unggul dua poin dari Newcastle United dan AC Milan, mereka tetap membutuhkan kemenangan untuk memastikan langkah ke fase knockout.
Secara matematis, PSG masih punya peluang lolos dengan hasil imbang atau bahkan kekalahan, asalkan hasil pertandingan Newcastle versus Milan memenuhi syarat.
Namun, untuk lebih aman, kemenangan di markas Dortmund menjadi kunci, meski Signal Iduna Park tidak pernah bersahabat bagi lawan mana pun.
Dalam skenario terburuk, PSG harus menang untuk mengamankan kelolosan, sementara Dortmund juga membutuhkan hasil imbang untuk memenangkan grup.
BACA JUGA:Jaga Mental, Larang Ibunya Main Medsos
Luis Enrique mencoba menjaga ketenangan, menyebut tekanan ini sebagai sesuatu yang lumrah dan berharap dapat memberikan energi positif. “Kami hanya berfikir untuk bisa selalu menang. Tanpa memikirkan soal tekanan,” ungkapnya.
Meskipun Dortmund baru saja menelan kekalahan dari RB Leipzig, pelatih Edin Terzic merasa timnya tampil hebat dengan 10 pemain.
Mats Hummels yang absen akhir pekan kemungkinan besar akan memimpin pertahanan Dortmund, sementara PSG harus mengatasi absennya beberapa pemain kunci seperti Ousmane Dembele dan Presnel Kimpembe.
Meski begitu, PSG bisa mengandalkan pemulihan beberapa pemain, termasuk Warren Zaire-Emery dan Giorgio Donnarumma.