Ini Risiko Bagi Kesehatan Jika Sering Konsumsi Buah yang Dilapisi Lilin

Ilustrasi buah apel dilapisi lilin. -Foto:pixabay-Hesti

OKU EKSPRES - Lapisan lilin pada buah, seperti apel dan anggur, sering digunakan untuk menjaga kesegaran buah dan mencegah pembusukan. 

Meskipun beberapa jenis lilin yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan (BTP) memiliki toksisitas rendah dan umumnya dianggap aman, asupan harian yang bisa diterima tubuh dari BTP ini belum ditetapkan secara jelas. 

Oleh karena itu, sulit untuk menentukan batas aman penggunaannya.

Chef Vindy Lee, seorang model, kepala koki selebriti, dan penulis buku "Sexy Food" dari Indonesia, memperingatkan bahwa meskipun lilin yang digunakan pada buah merupakan food grade, konsumsi jangka panjang bisa berisiko bagi sistem pencernaan dan ginjal. 

BACA JUGA:Melon Bisa Menjadi Minuman yang Miliki manfaat untuk Kesehatan, Simak Cara Membuat Air Melon yang Menyegarkan

BACA JUGA:Pisang Buah yang Sering Dipilih untuk Program Diet. Ini Penjelasannya !

Selain itu, lapisan lilin pada buah sering mengandung pengawet, fungisida, dan pewarna buatan yang bisa meningkatkan risiko kanker.

Peraturan Kepala BPOM No. 12 Tahun 2013 mengatur penggunaan lilin sebagai BTP pelapis makanan, menetapkan beberapa jenis lilin yang diperbolehkan. 

Teknik pelapisan lilin ini merupakan metode pengawetan makanan yang telah lama digunakan dan telah terbukti aman melalui sertifikasi kuantitatif dan kualitatif serta persetujuan dari Kepala BPOM. (*)

BACA JUGA:Tak Hanya Sebagai Bumbu Dapur, Kemangi Juga Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan, Simak Penjelasannya !

BACA JUGA:Tips dan Strategi Merawat Anak Hiperaktif

Tag
Share