Terbakar? Dibakar?
Rumah Rico Sempurna Pasaribu di Kabanjahe yang dilahap api. -Foto:Dok Disway-Gus munir
Mereka demo di dua lokasi: Pemkab Karo dan Polres Karo. Mereka meliput sampai pukul 11.00 siang. Setelah itu keduanya ke rumah makan: Marko memesan sup ayam kampung. Sempurna hanya memesan jus jeruk. Sempurna mengaku sarapannya agak siang. Masih belum lapar.
Selesai makan mereka berpisah. Tidak menyangka itulah liputan bersama terakhir kalinya. Malam setelah itu, sekitar pukul 03.00 dini hari, rumah Sempurna dilahap api. Habis. Semua penghuni di dalamnya tewas terbakar.
Rumah itu kecil sekali. Sekitar 3 x 4 meter. Dindingnya papan. Tidak terlihat kukuh. "Kami di sini bilang, ditabrak kucing pun dinding papan itu jebol," ujar Marko.
BACA JUGA:2 Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor
BACA JUGA:KPK Akui Tetapkan 100 Tersangka Korupsi Selama 2024
Itulah yang membuat teman-teman Sempurna heran. Kenapa Sempurna tidak sempat lari dari kebakaran. Pun istri dan anak cucunya.
Rumah itu berpenghuni 4 orang: Sempurna, istri, anak kedua, dan seorang cucu. Itu cucu dari anak pertama yang sudah menikah dan tinggal di rumah terpisah. Sang cucu dirawat di situ karena ibunyi bekerja.
Empat-empatnya tewas terbakar Rabu lalu. Rekan-rekannya curiga: kebakaran itu terkait dengan gencarnya tulisan Sempurna soal judi dan narkoba dengan segala backing-nya. Bahkan tidak hanya di media. Sempurna juga mengunggahnya di FB-nya. Termasuk alamat orang yang ia tulis sebagai backing judi.
Menurut Marko, teman-temannya sudah mengingatkan: mengapa cari perkara seperti itu. Tapi Sempurna terus menuliskannya.
BACA JUGA:Presiden RI Ingatkan Netralitas Polri
BACA JUGA:O2SN Diikuti 552 Peserta
Seorang wartawan lain masih bersama Sempurna malam itu. Namanya Anderson Sembiring. Wartawan online Metro One Online. Anderson yang malam itu mengantarkan Sempurna pulang. Hampir pukul 12 malam. Beberapa menit kemudian Anderson menelepon Sempurna. Ia mengabarkan sudah selamat sampai di rumahnya. Selamat tidur.
Keesokan paginya Marko membuka HP. Grup WA wartawan Karo ribut: Sempurna meninggal. Rumahnya terbakar. Mereka langsung mencurigai kebakaran itu terkait dengan pemberitaan.
"Kami, teman-temannya, menganggap Sempurna adalah wartawan pejuang."
Sempurna hanya tamatan SMA. Ayahnya seorang sopir pengangkut kayu. Penghasilannya sebagai wartawan tidak bisa membuatnya punya rumah yang layak. Istri Sempurna ikut mencari penghasilan; jualan di rumahnya. Mracangan. Termasuk jual gas elpiji dan bensin.