Bruno Mars Konser di JIS

OKU EKSPRES - Penyanyi Bruno Mars akan menggelar konser di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada 13 dan 14 September 2024. 

PK Entertainment sebagai promotor menyiapkan 100.000 tiket untuk konser ini, dengan harapan menarik penonton dari luar negeri selain dari dalam negeri.

"Kami merasa antusiasme kali ini sangat luar biasa. Target penonton kami sangat besar, yakni 100 ribu penggemar Bruno Mars di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, kami juga ingin menarik turis dari luar Indonesia untuk menambah pendapatan," ujar Co-Founder PK Entertainment, Harry Sudarma, dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat.

PK Entertainment dan TEM memilih JIS sebagai lokasi konser karena Gelora Bung Karno (GBK) sedang digunakan pada tanggal tersebut. Menurut promotor, JIS adalah satu-satunya pilihan yang tersedia setelah GBK.

BACA JUGA:Ingin Awet Muda, Berikut Tips Membantu Mencegah Hilangnya Kolagen

BACA JUGA:Tips Mengolah Daun Singkong Agar Tetap Lezat dan Bergizi

"Kami telah bekerja sama secara intens sehingga JIS menjadi venue yang sangat nyaman dengan akses yang mudah. Kebetulan GBK sedang tidak tersedia, dan kami memiliki stadion besar lainnya, jadi pilihan utama kami adalah JIS," tambah Harry.

Harry Sudarma juga memberikan gambaran tentang harga tiket konser yang akan diumumkan pada hari pertama penjualan tiket.

"Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda tentang harga, namun kami telah mempertimbangkan semua kalangan masyarakat dan penggemar Bruno Mars. Semoga penonton bisa berpartisipasi dan menikmati konser ini," kata Harry.

Promotor berharap jarak waktu antara pengumuman konser dan penjualan tiket dapat memberikan kesempatan bagi penonton untuk memutuskan pembelian tiket.

BACA JUGA:Bawa Mobil, Aksi Pencurian Besi Jembatan Dipergoki Warga

BACA JUGA:Bakal Tertibkan Pangkalan Gas 3 Kg Nakal, Hingga Sanksi Tutup

"Presale Mandiri dimulai pada 27 Juni pukul 10.00 hingga 28 Juni pukul 00.00, dan dilanjutkan dengan penjualan umum pada 29 Juni pukul 10.00," ujar Harry.

"Jarak waktu tersebut telah kami diskusikan dengan semua stakeholder, meskipun cukup dekat, namun kami rasa cukup memberikan waktu untuk penyebaran informasi yang optimal," lanjutnya.