Dokter Ibu
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Juga tidak mau kehilangan penghasilan akibat kuliah lagi. Ia bertekad memilih jalur manajerial. Bukan jalur klinis.
Pun di tempat tugasnya yang baru sekarang ini Deny juga di lingkungan manajemen: Kepala Divisi Bisnis RS Mayapada Surabaya.
Tentu Deny sering dapat pertanyaan: lulusan terbaik kok hanya jadi dokter umum. Deny tidak menggubris. Ia tidak mungkin menjelaskan kalau semua itu lantaran sayang mama.
"Dulu saya jalan kaki. Sekarang punya mobil. Itu sudah satu kemajuan," ujarnya. "Dari pada yang dulu sudah naik mobil dan setelah jadi spesialis juga tetap naik mobil," guraunya.
Sang mama meninggal dunia tahun lalu. Usia 82 tahun. Dikremasi.
BACA JUGA:Dampak Meletakkan Handphone di Dekat Kepala Saat Tidur
BACA JUGA:Gelar Lomba Memasak Serba Ikan, Tampilkan Pindang Hingga Sambal
Apakah kini Deny mau kawin?
Deny sudah lama kawin. Kawin umur 32 tahun.
"Saya dijodohkan oleh teman. Waktu itu saya menentukan syarat: saya mau kawin asal calon istri berkomitmen mau merawat ibu saya," katanya.
Komitmen itu dipenuhi oleh sang istri. Sampai yang mertua meninggal dunia di Surabaya.
Setelah tidak ada lagi yang dirawat, sang istri kini tinggal merawat Deny. Mereka belum dikaruniai anak.
"Gak berusaha bayi tabung?" tanya saya.
"Sudah berusaha. Belum berhasil," jawabnya.
Pasangan ini sudah tidak banyak berharap lagi. Deny berusia 42 tahun. Ia sudah bahagia bisa membahagiakan mamanya sampai akhir hayat sang mama.(Dahlan Iskan)