Tambang Bumi
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Sudah takdirnya kalau NU mengelola tambang. Unsur utama di logo Nahdlatul Ulama adalah tambang --ingat lomba tarik tambang?
Maka NU yang paling semangat menyambut hadiah Presiden Jokowi ini: ormas agama bisa mendapatkan izin tambang batubara. Tanpa tender. Langsung bisa ditunjuk.
Ormas Kristen-Katolik, lewat KWI, sudah langsung menolak. Muhammadiyah masih mikir-mikir.
Heboh. Pro-kontra. Di masa 'injury time' ini Presiden Jokowi masih terus melangkah lebar, menjadi presiden penuh, sampai detik akhir masa jabatannya.
BACA JUGA:3 Wakil Lolos Final, Indonesia Berpeluang Juara Umum Australia Open 2024
BACA JUGA:Hadapi Polandia, Belanda Peluang Lakukan Start Bagus
Ada yang mengingatkan NU soal adanya doktrin 'uang tambang itu haram'. Penyebabnya: merusak alam buatan Tuhan; menjadi sumber kerusakan.
Ada lagi yang mengingatkan: bukan kapasitas ormas keagamaan untuk mengelola tambang.
Gusdurian, paguyuban penerus pemikiran Gus Dur, termasuk yang tidak setuju NU mengelola tambang.
Mungkin ingat kegagalan NU mengelola Bank Nusumma --meski sempat maju sebelum diambil alih lagi oleh partner awalnya, Edward Soeryajaya.
BACA JUGA:KPK Mulai Kumpulkan Data Siswa Setiap Sekolah
BACA JUGA:Semua Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah
Muhammadiyah juga masih pikir-pikir --mungkin karena ingat kegagalan dalam mengelola Bank Persyarikatan yang tidak sempat maju.
Zaman berubah. Generasi berganti. Yang dulu gagal bisa saja menjadi berhasil. Atau tetap saja gagal karena terlalu percaya diri, emosi, mau hasil yang instan, dan tidak mau belajar dari kegagalan.