Teman Baru
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Begitu sampai Los Angeles rasanya sudah pulang sampai Asia. Apalagi saya bermalam di kawasan San Gabriel --melewati begitu banyak papan nama dalam huruf Mandarin.
Di Los Angeles saya banyak pikiran. Mau tinggal di rumah teman lama atau di teman baru. Akhirnya saya bermalam di hotel. Adil --menurut segala macam kitab suci.
Kawan baru ngotot saya tinggal di rumahnya. Pun kawan lama. Anda kenal keduanya.
Butche, si teman baru pernah beberapa kali podcast dengan Norma Sanger, salah satu isteri Bung Karno yang masih hidup.
BACA JUGA:Truk Batubara Terguling, Jalan Macet Hingga 3 KM
BACA JUGA:Gaji 13 di OKU Cair, Segera Menyusul TPP
Dia tinggal di LA. Butche meski sudah warga negara AS selalu tampil di acara-acara di Amerika dengan pakaian adat Indonesia.
Ia lahir di Biak, tapi saya lupa bertanya marga Tionghoanya apa.
Sedang teman lama saya, Anda lebih tahu lagi: drg Irawan. Juga sudah warga Amerika. Tapi cintanya pada Indonesia luar biasa.
Ia menerbitkan majalah bulanan Indonesia Media --berbahasa Indonesia. Sampai sekarang. Masih terbit dalam bentuk cetak.
BACA JUGA:Warga Tewas Ditembak KKB
BACA JUGA:Soal LArangan Jokowi ke Kaesang, Pengamat: Itu ya bisa gimmik
Sejak saya masih di Kansas drg Irawan terus memonitor perjalanan saya sudah sampai di mana. Bahkan ketika saya sudah sampai San Diego drg Irawan sudah mulai bertanya saya harus disiapkan menu halal apa saja.
Tapi saya juga punya teman yang lebih baru lagi. Lebih muda. Melenial. Sudah sembilan tahun di Los Angeles. Berarti sudah 14 tahun di Amerika --kalau dihitung sejak ia kuliah di Savanah, Georgia.