Juri Hamil

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Kursi panjang pun tidak cukup. Banyak yang berdiri. Salah satunya: wanita yang lagi hamil tua. Pun dalam kondisi seperti itu dia harus datang: agar tidak kena pasal contempt of court.

BACA JUGA:15 Desa di OKI Belum Teraliri Listrik

BACA JUGA:Tolak Revisi UU Penyiaran, Ratusan Jurnalis Sambangi DPRD Sumsel

Saya hitung: 40 orang. Padahal yang diperlukan hanya 13 saja: 12 sebagai juri, satu cadangan. Atau ini untuk dua atau tiga tim juri?

Tepat pukul 09.00 mereka antre masuk salah satu ruangan. Di pintu masuk mereka ditanya nama, lalu dicocokkan dengan daftar. Lantas diberi kartu nomor. John dapat nomor 45 dari total 48 orang calon juri. 

Di dalam ruangan mereka duduk di kursi yang dijejer seperti dalam kelas. Saya bisa mengintip karena pintu terbuka.

Di ruang itulah dijelaskan tata cara wawancara. Lalu pintu ditutup. 

BACA JUGA:Pensiun, Final Liga Champions Jadi Terakhir Luka Modric

BACA JUGA:Kieran McKenna Optimistis Bisa Latih Manchester United

Sesaat kemudian Si hamil tua keluar dari ruangan. Boleh tidak jadi juri. Dia mungkin akan melahirkan saat persidangan berlangsung.

Lalu ada lagi yang keluar. Juga wanita. Dia dokter. Sudah terikat janji melakukan operasi bedah jantung sore itu. 

Tidak sampai satu jam, banyak orang keluar dari ruangan. Termasuk John. Ia mengepalkan tangan sambil tersenyum lebar. Belum sampai pada nomor urutnya, 13 nama sudah didapat.

Di mobil John bercerita: begitu tahu kisi-kisi persidangan itu untuk perkara apa, John langsung punya ide untuk tidak terpilih.

BACA JUGA:Gencar Sosialiasai Larangan Musik House

BACA JUGA:Turunkan Alat Berat untuk Bersihkan Material Longsor

Tag
Share