Antre Akhir
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
BACA JUGA:Rafi AHmad dan Keluarga Berhaji Gunakan Jalur Haji Furoda
BACA JUGA:Anji Digugat Cerai Wina Natalia
Ada pengantre yang membawa segebok kertas lelucon itu. Siapa saja boleh mengambil dan memperlihatkan ke sesama pangantre.
Untung saya sudah mengikuti sidang kriminal di ruang sidang itu sehari sebelumnya. Saya sudah tahu di mana posisi-posisi terdakwa, hakim, jaksa, pengacara dan juri.
Pukul 09.15 vonis itu dijatuhkan: ruang sidang sudah penuh. Tidak ada yang bisa masuk lagi. Pun yang antre paling depan.
Tidak ada yang marah. Tidak ada yang protes. Lebih 100 orang yang antre di kanan bubar begitu saja.
BACA JUGA:Gaet “Messnho” Tapi Belum Bisa Dibawa
BACA JUGA:Barcelona dikabarkan sedang mengincar pelatih Arsenal
Tiga setengah jam antre untuk kembali. Hanya untuk menyumbang dua botol ke tempat sampah.
Meski 'selang tua' sebenarnya saya bisa menahan kencing 8 jam --kalau pagi minum sewajarnya. Tapi saya pilih sehat.
"Cari sarapan," kata saya pada Erick. Kami pun ke tempat di mana Erick parkir mobil. Rp 750.000. Saya ingat Uber tadi pagi: juga Rp 800.000. Total Rp 1,5 juta dicopet Trump.
Saya kangen Central Park. Kami pun bermobil ke sana. Sambil menunggu kios Halal Food pinggir jalan buka jam 11.00.
BACA JUGA:KPK Setor Uang Rampasan Rp 592 Miliar ke Negara
BACA JUGA:Kloter 7 Palembang Berangkat ke Madinah
Jalan-jalan di Central Park tidak ada duanya. Sumber inspirasi terbaik bagi para penulis novel.