Nilai 70
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menangis dalam pidatonya saat menyampaikan niat pengunduran dirinya.-Foto: istimewa-Gus munir
Baru minggu ini ia menetapkan tanggal pengunduran dirinya: 15 Mei bulan depan. Yakni enam bulan sebelum PAP ulang tahun ke 70. Di saat umur Lee sendiri 72 tahun.
Berarti pidato di acara partai tahun lalu itulah yang jadi peneguh sikapnya untuk mundur.
Waktu itu, sambil setengah menangis, pidato Lee sangat mengharukan. Juga membanggakan.
"Kami tetap mengenakan pakaian berwarna putih. Kami masih saling memanggil kawan. Kami masih merasa berkomitmen terhadap Singapura. Kami masih merasa terpanggil untuk mengabdi kepada rakyat kami. Dan kami masih memiliki tanggung jawab untuk menjaga negara kepulauan kecil ini tetap aman bagi generasi mendatang," katanya.
Saat suaranya tersendat haru, semua hadirin berdiri dan bertepuk tangan sangat lama.
BACA JUGA:Presiden RI Minta PPATK Waspadai Pencucian Uang di Crypto
BACA JUGA:ASN Berstatus Menikah Dapat Apartemen di IKN, Begini Nasib Jomblo
Dunia sepakat untuk memuji Singapura dalam penegakan hukum dan kebersihan yang ketat.
Lee Hsien Loong memang tegas mengatakan perlunya mengakhiri korupsi.
"Nilai-nilai dasar yang kami anutlah yang memungkinkan Singapura untuk tidak mundur dan tetap tegak di antara banyak negara di dunia. Tidak ada sistem yang sempurna, dan pemerintah akan melakukan segala upaya untuk menjaga kredibilitas sistem politik dan negara Singapura yang bersih dan efisien."
Ketika Lee Hsien Loong pertama menjadi perdana menteri tahun 2004, Singapura sudah menjadi salah satu negara paling makmur dan kuat di Asia.
Dengan kerja kerasnya selama 20 tahun terakhir, Singapura semakin jaya.
BACA JUGA:Pekan Depan Pasar Induk Mulai Diaktifkan
BACA JUGA:Berantas Praktek KKN, Hapus Istilah Job Basah dan Job Kering
Singapura kini menjadi negara terkaya di dunia. PDB per kapita (paritas daya beli) telah mencapai USD 157.300. Peringkat pertama mengalahkan Qatar yang kaya migas.