Drone Khandaq

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Salah satu taktik kemenangan:  pasukan Islam membangun parit pertahanan. Idenya datang dari sahabat Nabi bernama Salman Al Farisi. Orang Parsi. 

Ide itu diambil dari warisan perang bangsa Parsi di masa sebelumnya. Berkat taktik itu Parsi sampai bisa menguasai dunia.

Parit dalam bahasa Arab disebut Khandaq. Dari situlah perang ini pun disebut Perang Khandaq.

BACA JUGA:Cocok untuk Beristirahat dan Nikmati Keindahan Alam

BACA JUGA:Listrik Sering Padam, Warga Mengeluh

Sahabat Disway, Mas Bajuri, selalu membawa jemaah umrah Bakkah ke lokasi parit itu. Sekitar sembilan kilometer di utara masjid Nabawi.

Tentu paritnya sudah tidak ada. Sudah jadi jalan besar. Jalan utama di pinggir utara Madinah.

Di lokasi parit itu kini berdiri Masjid Tujuh. Ke masjid inilah Mas Bajuri membawa jemaah umrahnya  berziarah.

Tujuh masjid itu, kata Mas Bajuri, dulunya adalah pos-pos perang. Lalu dijadikan masjid. Jadilah monumen perang. 

BACA JUGA:Ratusan Kerbau di OKI Mendadak Mati

BACA JUGA:Sosialiasasi Pemutakhiran dan Pemetaan Objek PBB-P2

Kini tujuh masjid itu disatukan menjadi satu masjid besar: Masjid Tujuh.

Mungkin Iran ingin mengambil Perang Khandaq sebagai spirit. Tapi di langit tidak bisa dibuat parit. (*)

BACA JUGA:Pantai Bidadari Jadi Primadona Wisatawan

BACA JUGA:Gotongroyong Bersihkan Dahan dan Rumput Minimalisir Pemadaman Listrik

Tag
Share