Pelabuhan Perpisahan

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Pelabuhan itu di pinggir sungai yang curam. Dari jalan harus turun lewat 30 anak tangga.

BACA JUGA:1.164 Kader Partai Golkar Disiapkan Untuk Pilkada 2024

BACA JUGA:Masih Ada Truk Lewat, Jalintim Palembang -Betung Macet

Di anak tangga itulah dibangun beberapa patung. Misalnya di anak tangga ke-15. Terlihat seorang ibu bersama anak kecilnyi menatap ke patung laki-laki di anak tangga ke-25. Si laki-laki adalah suami yang siap berangkat merantau. Mereka berpisah di pelabuhan untuk jangka yang tidak menentu.

Dari Songkou perahu tiba di Shantou dalam tiga hari. Di Shantou mereka menanti kapal yang lebih besar untuk mengarungi Laut Tiongkok Selatan.

Rumah Tjong A Fie tidak jauh dari pelabuhan ini.

Anda sudah tahu siapa Tjong A Fie. Rumah Tjong A Fie yang di Jalan Kesawan Medan –yang kini jadi museum Tjong A Fie– mirip sekali dengan rumahnya yang di Songkou.

Dua rumah itu dibangun di saat Tjong A Fie sudah menjadi orang terkaya di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Kematian Puluhan Ekor Kerbau di OKI Terungkap

BACA JUGA:Pemudik Terpaksa Sahur di Mobil

Seperti yang di Medan, rumah yang di Songkou ini pun jadi museum wisata. Terawat baik. Beda dengan yang di Medan.

Sama-sama rumah besar. Ada bangunan induk. Ada kamar-kamar di kanan dan kiri. Ada kamar-kamar lagi di bagian belakang. Total 100 kamar.

Kini lima kamarnya dipakai khusus untuk memajang suasana kota Medan zaman itu. Termasuk perkebunannya yang kini jadi PTPN 3 BUMN.

Rasanya PTPN 3 perlu prihatin melihat kondisi museum Tjong A Fie yang di Medan. (Dahlan Iskan)

BACA JUGA:Sempat 2 Bulan Menghilang, Vincent Kembali Syuting

Tag
Share