Sopir Salim
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Anda sudah tahu: sebutan New Guinea asalnya hanya karena penduduk Papua berambut keriting dan berkulit hitam. Maka ketika Portugis dan Spanyol ''menemukan'' pulau itu mereka melihat kok penduduknya sama dengan orang Guinea.
Tapi mengapa dianggap sama dengan Guinea? Kok tidak dianggap sama dengan Ethiopia –sehingga menamakan Papua dengan New Ethiopia?
BACA JUGA:Sempat Mengeluh Asam Lambung, Ade Paloh Meninggal Dunia
BACA JUGA:Mendapat Uang Panai 1 Kg Emas, Dewi Perssik Merasa Dihargai
Tentu karena Portugis dan Spanyol dekat dengan Guinea. Sama-sama di bibir lautan Atlantik. Ketika Portugis dan Spanyol mencari pala, merica, dan cengkih sampai ke Tidore, tentu lewat Guinea. Belum ada terusan Suez waktu itu.
Bisa jadi pelabuhan pertama tempat mereka singgah ya di Guinea itu. Bukan di Maroko.
Maroko terlalu dekat. Dan lagi di Maroko ada suku yang mereka benci: suku Barbar. Warna kulit dan keriting rambutnya sama. Tapi lebih menakutkan.
Bisa jadi para pelaut Portugis lebih terkesan ke Guinea. Sampai Papua tidak mereka sebut New Barbar.
BACA JUGA:Minuman yang Disarankan untuk Dikonsumsi Saat Sahur
BACA JUGA:7 Cara Agar Kita Tidak Mager Saat Berpuasa
Tiongkok kini praktis menguasai Afrika. Boleh dikata: Afrika yang ditinggalkan Eropa langsung diisi oleh Tiongkok.
Rasanya Eropa tidak menyesal meninggalkan Afrika. Yang menyesalkan justru sekutu Eropa: Anda sudah tahu siapa. (*)
BACA JUGA:Resep Celimpungan Makanan Khas Palembang yang Tak Boleh Ditinggalkan Saat Berbuka Puasa
BACA JUGA:POCO X6 Neo, Polsel dengan Tampilkan Warna Unik, Cek Spesifikasi dan pilihannya !