OKU Raya Masuk Zona Rawan Bencana, Masyarakat Diimbau Waspada

Ilustrasi puting beliung dan petir-Pexels.com/Ralph-

OKU EKSPRES - Menghadapi potensi bencana alam pada bulan Maret, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) sedang meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi.

Fokus utama mereka adalah meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan puting beliung, terutama mengingat kondisi musim pancaroba yang berlangsung antara April dan Mei.

M Iqbal Alisyahbana, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, menekankan bahwa prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan potensi tinggi terjadinya fenomena puting beliung di wilayah tersebut.

Walaupun tidak dapat dipastikan kapan bencana tersebut akan terjadi, tekanan atmosfer selama peralihan iklim meningkatkan risikonya secara signifikan.

BACA JUGA:Mau Menu Takjil yang Bisa Manjakan Lidah untuk Berbuka Puasa? Ini Rekomendasinya !

BPBD Sumsel telah mengambil langkah antisipatif dengan mempersiapkan personel, peralatan, dan logistik di daerah-daerah yang dianggap rawan bencana.

Koordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten/kota telah dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan terhadap bencana ekstrem yang mungkin terjadi.

Wilayah yang diidentifikasi sebagai zona rawan bencana meliputi OKU Raya, Palembang, Mura, Muratara, Banyuasin, dan OI, di mana BPBD berperan sebagai koordinator dalam menyediakan peralatan dan bantuan logistik.

Dengan status siaga yang masih berlaku di Sumsel, monitoring dan evaluasi kondisi terus dilakukan. Peningkatan status ke tanggap darurat bencana akan dipertimbangkan jika terjadi eskalasi situasi.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas dan Kapasitas Pelaporan di Desa

Sementara itu, Veronica Sinta, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stamet SMB II Palembang, mengungkapkan bahwa prakiraan cuaca terus dimonitor, dengan prediksi hujan di hampir seluruh wilayah Sumsel dalam sepekan ke depan.

Hujan yang diiringi angin kencang atau puting beliung dan petir ini perlu diwaspadai, terutama potensi banjir dan longsor akibat akumulasi hujan yang terjadi berhari-hari.

Dinamika atmosfer, pola angin kovergensi, sirkulasi di sekitar Sumsel, serta aktivitas MJO (Madden-Julian Oscillation) dan monsun Asia yang aktif, berkontribusi terhadap kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi.

Masyarakat diimbau untuk waspada dan mengambil langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan drainase dan memperlancar saluran air untuk mengurangi risiko banjir dan genangan air.

Tag
Share