Jumpa Pers Qorin 2 Penuh Air Mata, Karina Ranau Ungkap Totalitas Epy Kusnandar
Jumpa pers Qorin 2 penuh air mata, Karina Ranau ungkap totalitas Epy Kusnandar. -Instagram @karinaranau9-
OKU EKSPRES.COM - Suasana haru mewarnai jumpa pers film Qorin 2 yang digelar di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (8/12).
Para pemain dan kru tampak menundukkan kepala untuk mengenang mendiang Epy Kusnandar.
Qorin 2 menjadi salah satu karya terakhir Epy sebelum ia berpulang. Dalam film tersebut, ia berperan sebagai Pak Guru Guntur, sosok yang memegang kunci misteri namun hidup dengan keterbatasan sebagai penyandang tuna netra.
Produser Susanti Dewi tak mampu menyembunyikan kesedihannya saat menceritakan kenangannya tentang Epy. Ia menyebut kehadiran sang aktor sangat berarti bagi produksi film ini.
“Kami semua kehilangan Kang Epy Kusnandar. Tidak hanya tim Qorin 2, tetapi seluruh insan perfilman kehilangan mentor, sahabat, sekaligus pegiat seni yang sangat menginspirasi,” ujar Susanti dengan suara bergetar.
BACA JUGA:Aktor Preman Pensiun Epy Kusnandar Wafat
BACA JUGA:Kronologi Warung Epy Kusnandar Didatangi Dua Pria, Polisi Tegaskan Bukan Kasus Pungli
Ia menambahkan, bekerja bersama Epy adalah sebuah kehormatan besar.
“Bagi saya pribadi, sangat beruntung bisa beberapa kali berkolaborasi dengan beliau. Kang Epy sosok yang sederhana, bertalenta, dan merupakan legenda yang karyanya akan terus hidup lintas generasi,” lanjutnya.
Sebagai penghormatan, panitia memutar video tribute di layar bioskop. Instrumen musik yang mengiringi tayangan itu membuat suasana semakin sendu, mengajak seluruh hadirin menundukkan kepala dan mendoakan sang legenda.
Dari balik proses produksi, tersimpan kisah tentang dedikasi Epy Kusnandar.
Karina Ranau, sang istri yang turut hadir, menceritakan bahwa tim rias sebenarnya menawarkan celah kecil pada efek riasan mata agar Epy tetap bisa sedikit melihat.
BACA JUGA:Epy Kusnandar Ungkap Ingin Dimakamkan di Garut, Anak: Kesehatannya Baik-Baik Saja
BACA JUGA:Epy Kusnandar Ingin Dimakamkan di Garut, Terinspirasi dari Perannya di Selepas Tahlil