Airmata Ira

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi.-Istimewa-

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

Itu yang Ira lakukan. Dia membeli perusahaan swasta di bidang yang sama: Jembatan Nusantara. Ingat, yang dia beli adalah perusahaannya! Bukan kapal-kapalnya! Kapal-kapalnya adalah bagian dari perusahaan. Sudah termasuk di dalamnya.

Kesalahan pertama yang di-framing-kan kepada Ira adalah: Ira beli kapal bekas. Dia dianggap bersalah. Di situ pemahaman bisnis sama sekali tidak ada. Tidak bisa membedakan antara beli perusahaan dan beli kapal. Melihat kedunguan seperti itu rasanya dada ini meledak!

Saya akan terlalu emosional kalau harus meneruskan tulisan ini. Saya masih punya harapan: pengadilan tinggi akan membebaskan Ira. Sikap Ketua Majelis Hakim Sunoto yang menganggap Ira tidak bersalah adalah modal utama untuk naik banding.

Bahwa sang ketua kalah suara dari dua hakim lainnya itulah pahitnya. Hakim takut untuk membebaskan terdakwa yang oleh jaksa dituntut hukuman delapan tahun. Paling berani hakim hanya menghukum separo lebih ringan dari tuntutan itu.

Tapi bukan tidak ada hakim yang hebat. Di samping sang ketua itu, masih ada hakim yang mengadili mantan menteri perdagangan Tom Lembong. Juga hakim yang mengadili Milawarman, dirut BUMN Bukit Asam.

BACA JUGA:Dahlan Iskan Harap Disway Group Bisa Jadi “Agama Baru”, Menpora Minta Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan

BACA JUGA:Disway Gratis

Kasus Milawarman sangat mirip dengan Ira. Ia melakukan akuisi perusahaan tambang lain. Sangat menguntungkan. Tapi dianggap salah. Ia pun jadi terdakwa. Lalu hakim membebaskannya.

Milawarman pun bebas. Tapi namanya sudah telanjur dirusak selama berbulan-bulan dan rusak seumur hidupnya. Orang seperti Milawarman hanya bisa menerima itu sebagai nasib. Hukum tidak mengatur bagaimana nasib orang yang namanya dihancurkan penegak hukum seperti itu.

Pun Ira, namanya begitu dihancurkan. Bacalah sendiri tulisan Agung Pamujo di bawah ini. Agung sekarang menjabat direktur Disway Malang.

Saya sendiri tidak tahan menulis lebih panjang lagi. Isinya hanya akan maki-maki. Saya pernah berada dalam posisi seperti Ira.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan