Lolos dari Tuntutan Rp 28,4 Miliar, Vidi Aldiano Menang Sengketa Lagu Nuansa Bening

Reporter: Bagus |

Editor: Eris Munandar |

Jumat , 21 Nov 2025 - 18:20

Lolos dari Tuntutan Rp 28,4 Miliar, Vidi Aldiano Menang Sengketa Lagu Nuansa Bening. -Instagram @vidialdiano-

OKU EKSPRES.COM - Penyanyi Vidi Aldiano resmi terbebas dari tiga gugatan terkait sengketa hak cipta lagu Nuansa Bening yang diajukan para penciptanya, Keenan Nasution dan Rudi Pekerti.

Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyatakan bahwa seluruh gugatan tersebut tidak dapat diterima.

Putusan yang dibacakan pada 19 November 2025 itu diambil setelah majelis menerima eksepsi atau keberatan yang diajukan kubu Vidi sebagai tergugat.

Dengan dikabulkannya eksepsi tersebut, sidang tidak berlanjut ke pokok perkara, sehingga Vidi pun lepas dari tuntutan ganti rugi yang sebelumnya diajukan pihak Keenan, yang nilainya mencapai Rp 28,4 miliar.

Sengketa ini bermula pada 16 Mei 2025, ketika Keenan dan Rudi melalui kuasa hukum Minola Sebayang melayangkan gugatan pertama bernomor 51/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst.

Gugatan tersebut menuduh Vidi menggunakan lagu Nuansa Bening secara komersial dalam 31 panggung pertunjukan tanpa izin, disertai permintaan penyitaan tanah dan rumah Vidi di Jakarta Selatan sebagai jaminan.

Gugatan kedua dengan nomor 73/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst menyoroti distribusi digital lagu Nuansa Bening di Apple Music, Spotify, dan YouTube Music tanpa persetujuan pencipta.

Sementara itu, gugatan ketiga (74/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst) yang diajukan Rudi Pekerti menuding Vidi mengubah metadata pencipta lagu di platform digital, sehingga menampilkan nama Vidi dan Keenan sebagai pencipta.

Dalam gugatan ini, Vidi dituntut membayar kerugian sebesar Rp 900 juta.

Lagu Nuansa Bening sendiri merupakan karya Keenan Nasution dan Rudi Pekerti sejak 1978, dan kembali populer setelah dinyanyikan ulang oleh Vidi pada 2008.

lolos dari tuntutan rp 28,4 miliar, vidi aldiano menang sengketa lagu nuansa bening                            oku ekspres.com - penyanyi vidi aldiano resmi terbebas dari tiga gugatan terkait sengketa hak cipta lagu nuansa bening yang diajukan para penciptanya, keenan nasution dan rudi pekerti. 
majelis hakim pengadilan niaga jakarta pusat menyatakan bahwa seluruh gugatan tersebut tidak dapat diterima.
putusan yang dibacakan pada 19 november 2025 itu diambil setelah majelis menerima eksepsi atau keberatan yang diajukan kubu vidi sebagai tergugat. 
dengan dikabulkannya eksepsi tersebut, sidang tidak berlanjut ke pokok perkara, sehingga vidi pun lepas dari tuntutan ganti rugi yang sebelumnya diajukan pihak keenan, yang nilainya mencapai rp 28,4 miliar.
sengketa ini bermula pada 16 mei 2025, ketika keenan dan rudi melalui kuasa hukum minola sebayang melayangkan gugatan pertama bernomor 51/pdt.sus-hki/cipta/2025/pn niaga jkt.pst. 
baca juga:vidi aldiano menangis baca dukungan fans
baca juga:vidi aldiano umumkan rehat dari dunia hiburan, fokus pulihkan kesehatan
gugatan tersebut menuduh vidi menggunakan lagu nuansa bening secara komersial dalam 31 panggung pertunjukan tanpa izin, disertai permintaan penyitaan tanah dan rumah vidi di jakarta selatan sebagai jaminan.
gugatan kedua dengan nomor 73/pdt.sus-hki/cipta/2025/pn niaga jkt.pst menyoroti distribusi digital lagu nuansa bening di apple music, spotify, dan youtube music tanpa persetujuan pencipta.
sementara itu, gugatan ketiga (74/pdt.sus-hki/cipta/2025/pn niaga jkt.pst) yang diajukan rudi pekerti menuding vidi mengubah metadata pencipta lagu di platform digital, sehingga menampilkan nama vidi dan keenan sebagai pencipta. 
dalam gugatan ini, vidi dituntut membayar kerugian sebesar rp 900 juta.
lagu nuansa bening sendiri merupakan karya keenan nasution dan rudi pekerti sejak 1978, dan kembali populer setelah dinyanyikan ulang oleh vidi pada 2008. 
baca juga:vidi aldiano ungkap alasan tubuhnya terlihat makin kurus
baca juga:sakit kanker ginjal, vidi aldiano makin sadar untuk hargai waktu
pihak keenan menyatakan bahwa ayah vidi pernah meminta izin untuk melakukan rekaman ulang, namun setelah itu tidak ada komunikasi lanjutan.
konflik kembali mencuat pada juli 2024, ketika versi lagu yang dibawakan vidi dipakai dalam sebuah iklan komersial. 
pihak vidi sempat menawarkan kompensasi rp 50 juta, tetapi ditolak. keenan kemudian meminta laporan lengkap penggunaan lagu sejak 2008 dan menemukan kejanggalan metadata, yang mencantumkan label rekaman vidi sebagai pencipta.
setelah proses mediasi tidak membuahkan hasil, gugatan dilayangkan ke pengadilan. pada akhirnya, majelis hakim mengabulkan eksepsi pihak vidi dan menyatakan bahwa tiga gugatan tersebut tidak dapat diterima. para penggugat juga diwajibkan menanggung biaya perkara sebesar rp 2,4 juta.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 30 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan