Hati Hitam

Mas Olik bersama Abror. -Disway-

Kami pun ke kantor real estate di blok sebelahnya. Transaksi dilakukan. Saya putuskan sewa sekaligus tiga bulan. Saya ingin, setelah transplant kelak, Mas Olik jangan cepat-cepat pulang. Tinggal dulu di apartemen itu tiga bulan. Saya tidak ingin terjadi kegagalan akibat sembrono di perawatan pasca transplant.

Apartemen itu tiga kamar. Di lantai 4. Enak. Tidak terlalu tinggi. Saya sempat khawatir jangan-jangan dapat kamar di lantai 38. Posisi gedungnya pun yang paling depan. Di dalam kompleks itu ada sekitar 50 gedung tinggi yang tipe dan tingginya sama. Berarti ada sekitar 3.000 orang yang tinggal di satu ''RT'' depan rumah sakit itu.

Rasanya tidak ada lagi yang dikhawatirkan dari Mas Olik. Tinggal hanya harus lebih sabar menunggu izin transplant.

Dua hari setelah tiba di Indonesia saya dapat kabar: cairan di perut Mas Olik dikeluarkan. Mas Olik merasa lebih enak –enaknya orang sakit.

BACA JUGA:Dahlan Iskan Harap Disway Group Bisa Jadi “Agama Baru”, Menpora Minta Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan

BACA JUGA:Disway Gratis

Wajahnya tetap menghitam tapi dokter mengatakan tidak perlu dikhawatirkan. Infus albumin akan dilakukan sampai saatnya transplant tiba.

Memang itulah salah satu tanda penderita sirosis: wajah berubah lebih hitam. Dan tetap hitam saat meninggal karena sirosis. Itu pernah jadi isu negatif saat cendekiawan Muslim Dr Nurcholish Majid meninggal. Wajahnyi hitam. Lalu sebagian penentang Cak Nur melontarkan isu: Cak Nur meninggal dengan wajah hitam karena dilaknat oleh Tuhan. Cak Nur adalah tokoh utama gerakan pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia –perlunya sekularisasi dalam Islam.

Cak Nur sebenarnya sudah berhasil melakukan transplant. Di Guangzhou. Tapi gagal bertahan tidak lama setelah itu.

Di penantian itu Bu Lilik dan suami sudah kembali ke Beijing. Salah satu saudara Mas Olik juga datang. Mas Olik terus menelepon Roisul Abror untuk kembali menemaninya di Beijing. Tapi di Indonesia lagi musim kawinan. Abror sangat sibuk mengawinkan calon pengantin. Ia penghulu. Pegawai negeri. Tidak mudah ke luar negeri.

BACA JUGA:Disway Malang

BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1

Dua minggu kemudian saya dapat kabar dari Janet: jadwal transplant sudah dekat. Saya pun bersiap kembali ke Beijing.

Tidak disangka izin dari Konsil Kedokteran pusat tidak jadi keluar hari itu. Saya paham. Beijing lagi punya hajat besar: parade militer terbesar dalam sejarahnya.

Saya pun harus cari kesibukan pengisi waktu. Saya pergi ke Changsha –dua jam naik pesawat ke arah selatan. Ibarat Jakarta-Medan. Sudah lama saya ingin melihat pusat penelitian padi hibrida yang terkenal itu: Long Ping. Yang dianggap penyelamat kelaparan di Tiongkok. Yang penemunya, Prof Yuan Long Ping, dinominasikan untuk mendapat Nobel Perdamaian. Ia akhirnya mendapat penghargaan tertinggi negara sebagai ilmuwan terpenting Tiongkok.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan