Kilang Subsidi

Ilustrasi Kilang Pertamina Internasional (KPI). -dok disway-

Bagi saya proyek itu sebenarnya tragedi bagi PLN --yang berarti tragedi juga bagi subsidinya Purbaya.

PLTS Cirata itu hanya menghasilkan listrik di siang hari. PLN harus membelinya. Wajib. Padahal PLN sudah kelebihan listrik untuk siang hari di Jawa. Bahkan listrik itu dihasilkan PLN dengan biaya yang lebih murah: pakai batubara dari dalam tanah air sendiri.

Maka perang terhadap subsidi listrik harus fokus pada petang sampai menjelang tengah malam. Saat seperti itulah listrik paling banyak digunakan. Bukan siang hari. PLN terpaksa mengatasinya dengan cara apa pun --termasuk bakar BBM yang mahal.

BACA JUGA:Dahlan Iskan Harap Disway Group Bisa Jadi “Agama Baru”, Menpora Minta Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan

BACA JUGA:Disway Gratis

Itu karena PLTS seperti Cirata --dan sejenisnya-- tidak bisa menghasilkan listrik di malam hari.

Maka perang terhadap subsidi energi harus dilakukan oleh komandan yang sangat paham energi. Paham sampai ke detil-detilnya. Energi siang beda dengan malam. Pagi beda dengan petang. Jawa beda dengan luar Jawa. Indonesia barat beda dengan Indonesia timur. Yang di Timur sendiri hampir tiap pulau beda pula.

Lebih baik Purbaya konsisten dengan doktrin awalnya: "Kalian yang harus pikir. Kok saya!".(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan